Kerinduan Warga Rela Antre Untuk Bubur Samin Saat Cuaca Terik di Masjid Darussalam

- Jumat, 8 April 2022 | 14:36 WIB
Petugas membagikan takjil bubur samin Banjar kepada warga di halaman Masjid Darussalam, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/4/2022). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Petugas membagikan takjil bubur samin Banjar kepada warga di halaman Masjid Darussalam, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/4/2022). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Cuaca terik pada hari kelima Bulan Ramadhan 1443 Hijriah tidak mengurangi semangat warga untuk mengantre demi mendapatkan bubur samin di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah.

Mereka berdiri berjajar hingga di luar halaman masjid sambil menenteng rantang atau tempat lain untuk mewadahi bubur samin yang akan dibagikan oleh panitia, yang kembali melaksanakan tradisi pembagian bubur samin pada bulan puasa tahun ini setelah menghentikannya selama dua tahun karena pandemi COVID-19.

"Akhirnya saat ini kembali kami adakan, namun untuk antrean tetap dengan protokol kesehatan," kata Nurcholis, ketua panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam seperti yang dilansir Antara, Jumat (8/4/2022).

Nurcholis mengatakan bahwa dalam satu hari panitia bisa membagikan sampai ratusan porsi bubur samin kepada warga yang hendak berbuka puasa bersama di Masjid Darussalam maupun warga yang ingin membawa pulang bubur samin untuk dimakan di rumah.

"Insya Allah menyehatkan. Ada daging, sayur, minyak, karbohidrat, disajikan hangat dan mengenyangkan," katanya.

"Kami terbuka terhadap siapa saja (yang ingin mendapat bubur samin), banyak juga warga non-muslim yang suka," ia menambahkan.

Nurcholis mengatakan bahwa bubur samin merupakan perpaduan aneka bahan makanan dan rempah yang sehat dan lezat. Bubur samin dibuat dari beras, rempah-rempah, macam-macam sayuran, daging, dan minyak samin.

"Berbagai macam sayur, daging sapi, dan tetelan. Semuanya diaduk," kata Nurcholis.

Semua bahan untuk pembuatan bubur direbus bersama air dan diaduk selama kurang lebih dua jam.

Proses pembuatan bubur samin dalam jumlah banyak membutuhkan tenaga dari beberapa pria dewasa karena adonan bubur harus terus diaduk agar tidak sampai mengendap di dasar panci.

Karena proses pembuatannya lama dan cukup menguras tenaga, panitia mulai memasak bubur samin setelah shalat dzuhur sampai waktu shalat ashar tiba saat Ramadhan.

Setelah itu, panitia akan membagikan bubur samin kepada warga yang biasanya sudah datang dan mengantre sejak siang hari.

Panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam dalam satu hari memasak sekitar 35 kg beras untuk membuat bubur samin dan jika peminat bertambah, maka panitia akan menambah porsi beras yang dimasak menjadi 40 kg pada pekan berikutnya.

Dalam antrean panjang warga yang ingin mendapat bagian bubur samin di Masjid Darussalam ada Afni Duriahtuti, yang mengaku hampir setiap Bulan Ramadhan selalu ikut mengantre demi mendapatkan bubur samin yang gurih dari panitia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X