Jajanan khas Kota Malang, ada banyak jenisnya. Tapi yang legendaris, mungkin bisa terhitung jumlahnya. Jajanan tradisional yang enggak pernah kehilangan penggemar di Malang, salah satunya adalah putu, yakni kue berbahan dasar tepung beras dengan campuran gula merah dan taburan kelapa.
Di Kota Pendidikan, ada putu yang terkenal, namanya Puthu Lanang Celaket. Buat warga Malang, jajanan ini enggak asing lagi, karena sudah ada sejak 1935.
Puthu Lanang Celaket dibuat oleh wanita bernama Soepijah, 86 tahun lalu. Namun sejak 21 tahun lalu jajanan ini dilestarikan oleh anak lelakinya, Siswojo.
Walau sudah berganti pemilik, ada beberapa hal yang tetap dipertahankan. Yakni gerobak, bahan dan alat pembuatannya masih sama seperti puluhan tahun lalu. Tentu saja ini adalah kunci untuk menjaga keotentikan rasa.
Masih seperti dulu, putu buatan Siswojo terkenal harum berkat aroma kelapa dan daun pandan yang jadi salah satu bahan bakunya.
Paling enak menyantapnya hangat-hangat, setelah selesai diuap di atas tungku panas.
Demi menyantap hangatnya kue ini, banyak orang yang rela antre sejak warung buka. Padahal warung ini terletak di dalam gang sempit, lho!
Selain putu, biasanya orang rela antre demi membeli kue tradisional lainnya seperti klepon, cenil dan lupis. Keempat camilan ini biasa dijual per porsi yang dibungkus daun pisang, seharga Rp10 ribu. Bisa beli satu jenis kue atau mix keempatnya, sama enaknya.
Demi menjaga eksistensi, sejumlah terobosan terus dilakukan. Kue harum dan lembut ini akhirnya bisa dipesan dalam jumlah banyak, pemesanan juga bisa melalui sistem online.
Jajanan legendaris ini bisa dinikmati pada malam hari. Karena warung mulai buka jam 17.30 WIB dan tutup sekitar jam 21.00, atau bisa lebih awal tergantung persediaan.
Enggak susah mencari jajanan ini, kamu tinggal cari saja antrean di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 73, Gang Buntu, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Selamat jajan dan bernostalgia lewat rasa.
