Ternyata Masih Ada Toko Kue Keranjang yang Pakai Kompor Minyak Tanah, Apa Alasannya?

- Kamis, 19 Januari 2023 | 16:01 WIB
Pemilik toko kue keranjang Lampion (Z Creators/Ayu Kartika)
Pemilik toko kue keranjang Lampion (Z Creators/Ayu Kartika)

Setiap jelang Imlek, toko kue keranjang Lampion di Jalan Tukangan No. 39-45, Kota Yogyakarta selalu kebanjiran pembeli. Mereka selalu sibuk melayani permintaan konsumen, dapurnya ngebul terus.

Di antara para pembuatnya, ada Sulistyowati (76) yang setia mengawasi jalannya proses produksi. Usianya memang sudah enggak lagi muda, tapi Sulistyawati masih terus menjaga usaha milik keluarganya ini. Saat ini, Sulistyawati mengelola bisnis kue keranjang Lampion bersama sang adik, Sianywati (74). Mereka adalah generasi kedua.

-
Toko kue keranjang Lampion masih nampak sederhana (Z Creators/Ayu Kartika)

Toko ini selalu memproduksi hingga 200 kilogram adonan kue keranjang setiap harinya, setiap jelang Imlek. Kalau dibandingkan dengan toko lain, toko kue keranjang Lampion masih menjual kue keranjang dengan harga terjangkau, yakni Rp46 ribu per kilogram.

Kue keranjang di toko berusia 60 tahun ini tersedia dalam beberapa kemasan, mulai dari 5 buah per kilogram hingga 1 buah kue per kilogram.

Sempat Dihantam Badai Pandemi Covid-19

-
Kue keranjang yang sedang dijemur (Z Creators/Ayu Kartika)

Enggak selamanya roda bisnis berjalan mulus. Saat pandemi Covid-19 tahun 2020 melanda dunia, toko ini juga terkena imbasnya.

Semua karyawan diliburkan sementara waktu karena enggak ada pesanan sama sekali. Tapi mereka mulai bangkit dan kembali memproduksi kue keranjang saat Imlek 2021 lalu.

Tetap Mempertahankan Kualitas Rasa

-
Tumpukan kue keranjang yang siap dijual (Z Creators/Ayu Kartika)

Kue keranjang buatan Sulistyowati sudah terkenal dengan kualitasnya yang jempolan sejak dahulu kala. Rahasianya, ia hanya memakai beras ketan kualitas terbaik yang kemudian digiling dan dijadikan tepung ketan untuk bahan membuat kue keranjang.

Baca Juga: Kisah Nenek 82 Tahun di Tegal Masih Setia Jualan Kue Keranjang, Paling Diburu saat Imlek

Proses pembuatannya memakan waktu lama yaitu 8 jam untuk pengukusan adonan dan 6 jam untuk merebus air gula sebagai perasa manisnya. Setelah itu, kue yang sudah matang harus dijemur di bawah sinar matahari agar kering dan enggak basah akibat proses pengukusan.

-
Kondisi di dalam toko kue keranjang (Z Creators/Ayu Kartika)

Kemudian kue yang sudah kering baru bisa dibungkus setelah 1-2 hari didiamkan agar enggak terlalu lembek. Proses panjang inilah yang membuat kue keranjang bisa tetap bertahan di suhu ruang hingga 2 bulan lamanya.

Selain prosesnya yang panjang, rupanya toko Lampion masih memakai kompor minyak tanah untuk mengolah kue mereka.

Alasan sederhana, biar cita rasanya tetao sama seperti puluhan tahun lalu. Sebab, dalam proses pembuatan kue keranjang membutuhkan api yang stabil. 

Artikel Menarik Lainnya:

7 Fakta Siswa NTT Juara Lomba Matematika Dunia, Anak Petani yang Ingin Seperti Elon Musk

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X