Digelar Secara Online, Ini Pesan William Wongso di Jakarta Dessert Week 2020

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 18:01 WIB
Dessert box bertema Unicorn di Jakarta Dessert Week 2020. (Instagram/jakartadessertweek)
Dessert box bertema Unicorn di Jakarta Dessert Week 2020. (Instagram/jakartadessertweek)

Berbeda dari tahun sebelumnya, ajang Jakarta Dessert Week (JDW) 2020 digelar secara online karena mempertimbangkan pandemi. Festival yang menampilkan berbagai variasi dessert untuk dinikmati ini kini menggandeng marketplace untuk menyasar pelanggan pada 5-25 Oktober 2020.

"Sektor F&B adalah salah satu sektor yang terdampak paling berat saat pandemi. Untuk itu kami terpanggil untuk membantu teman-teman di sektor ini dengan tetap melaksanakan JDW namun dengan konsep yang berbeda yaitu online," kata Gupta Sitorus, salah satu pendiri JDW dalam konferensi pers JDW 2020 secara online, Senin (5/10/2020).

Jika tahun lalu mengambil tema "Retro", tahun ini JDW mengusung tema "Magical". Acara ini melibatkan 63 pelaku bisnis kuliner termasuk yang populer secara online.

"Tahun ini kita punya feeling semua orang butuh magic atau miracle untuk bisa melalui masa sulit ini. Kami ingin mendorong pastry chef membuat sesuatu yang magical," lanjut Gupta.

Beberapa pelaku bisnis kuliner yang terlibat dalam acara ini antara lain Bittersweet by Najla yang menghadirkan Unicorn Dessert Box, Namelaka yang membuat dessert bertema Harry Potter World, BEAU Bakery dengan dessert bertema Disney, Ann’s Bakery & Creamery, Dough Lab, Exquise Patisserie, Gelato Secrets, Fuwa-Fuwa World, Titik Temu Coffee, Manatea Soft Serve, Momoiro Bakes, North Pole Gelato, Pipiltin Cocoa dan masih banyak lagi.

Pakar kuliner Indonesia, William Wongso mengatakan tahun ini JDW akan menampilkan 20% hingga 30% dessert khas Indonesia. Ia juga mengingatkan para pelaku bisnis kuliner untuk memerhatikan kreativitas hingga keamanan pangan di masa pandemi.

-
Tangkapan layar pakar kuliner Indonesia, William Wongso. (INDOZONE/Utami Evi Riyani)

 

"Harus diperhatikan dalam hal pandemi ini semua orang selalu stay home, stay safe, stay healthy dan sebagainya. Yang penting harus diperhatikan bukan hanya kreativitas, servis, dan jaminan mutu, tapi juga jaminan pangan," kata William.

Ia juga menyebut pandemi virus corona membuat orang untuk selalu menjaga kesehatan, salah satunya dengan membatasi asupan gula karena dinilai dapat menurunkan imunitas tubuh. Karenanya, para ahli di bidang kuliner ini diharapkan bisa mempertimbangkan hal tersebut.

"Ini kontradiksi, Kemenkes mengatakan hati-hati kalau kebanyakan gula imunitas tubuh turun. Ini yang harus diperhatikan. Nah semua ahli-ahli ini harus mengkreasikan dan memperhatikan hal-hal seperti ini. Karena hal ini sangat urgent untuk dipertimbangkan," pungkas William Wongso.

 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X