Sebuah warung soto di Madiun, Jawa Timur, mendadak viral karena menjual soto dengan harga termurah di Indonesia. Soto di warung Sewu Mawon ini cuma Rp1.000 per mangkuknya.
Ketika ditemui Tim IDZ Creators, kedua pemilik warung Sugiyanto dan Triyono sedang sibuk meracik seporsi soto andalan mereka lengkap dengan sayur, suwiran ayam, nasi dan sambal. Seporsi nasi soto biasanya disajikan bersama teh hangat.
Perpaduan hangat dan nikmatnya soto dan teh kemudian disajikan kepada pelanggan yang telah menunggu di tikar untuk makan secara lesehan.
Dengan harga yang super murah tersebut, warung ini mampu bertahan selama setahun sejak warung dibuka. Padahal banyak usaha warung makan yang terpaksa gulung tikar karena sepinya pembeli saat pandemi dan melambungnya harga bahan sejumlah bahan pokok.
"Alhamdulillah masih bertahan. Dari akhir Desember 2020. Mungkin kekuatan doa pelanggan. Karena kami menyediakan sarapan murah meriah, " ujar Sugiyanto, Senin (21/2/2022).
Kepada Tim IDZ Creators, Sugiyanto bercerita kalau selain mencari penghasilan, niat awal keduanya membangun warung soto adalah untuk membantu warga, pedagang pasar dan pedagang kaki lima mendapatkan makanan murah meriah terutama saat pagi hari.
Sugiyanto menyadari pandemi Covid-19 membuat banyak orang kesusahan secara ekonomi, apalagi banyak karyawan yang dipecat dari pekerjaannya. Dalam kondisi demikian, orang tentu akan kesulitan mendapatkan makanan jika harganya enggak terjangkau.
Atas dasar itu, dia bersama adiknya berinisiatif mendirikan warung makan murah ini untuk membantu warga yang sedang dilanda kesusahan di tengah pandemi. Setiap hari, sang ibu, Sukamti yang memasak dan meracik soto ini sejak jam 3.00 WIB, soto yang telah matang kemudian dibawa ke warung sejam kemudian.
"Ya selain mencari uang dari berjualan soto, juga sekalian membantu warga yang sedang tidak punya uang," katanya.
Selain menjual soto, Sugiyanto juga menyediakan sate usus dan gorengan tempe dengan harga yang sama, yaitu hanya Rp1.000 saja. Sedangkan untuk teh hangat harganya Rp2 ribu.
Namun khusus teh hangat hanya tersedia Sabtu dan Minggu. Untuk Senin sampai Kamis pelanggan bisa membeli minuman di lapak pedagang di sebelah warung soto.
"Jadi biasanya orang makan habis Rp4.000, satu porsi soto, satu gorengan atau sundukan, dan minuman," ujar pria yang masih bujang itu.
Pelanggan yang kerap menyantap nasi soto di warungnya pun cukup beragam, ada pelajar, pekerja serabutan, pengayuh becak, petugas kebersihan, pedagang keliling, dan lainnya. Sugiyanto sadar betul dengan menjual nasi soto Rp1.000, keuntungannya sangat kecil. Namun, keuntungannya terbantu dari berjualan gorengan dan minuman.
"Kalau soto semangkuk harga Rp1.000 itu tidak untung dan tidak rugi. Untung saya ya dari gorengan sama sundukan ini," tegasnya.