Di Indonesia, cabai segar tersedia sepanjang tahun. Level kepedasannya juga beragam, sehingga penikmat kuliner pedas punya banyak pilihan. Beda cerita di negara empat musim, seperti Turki.
Cabai pedas termasuk komoditas ‘langka’ di Turki. Sulit menemukan cabai pedas segar di pasaran. Terutama saat winter, antara Desember sampai Februari. Memasuki musim semi, cabai pedas mulai muncul di pasar-pasar tradisional. Itupun hanya di beberapa daerah dan jumlah stoknya enggak banyak.
Di Turki, ada beberapa jenis cabai yang umum dikonsumsi dan tersedia sepanjang tahun. Pertama Sivri Biber atau cabai lancip, warnanya hijau muda dan bentuknya panjang. Kedua, Pul Biber.
Cabai merah berukuran besar dan rasanya manis. Pul biber umumnya dijadikan campuran salad, omelette, tambahan bahan masakan dan dikeringkan untuk cabai bubuk.
Ketiga, Dolma Biber atau paprika yang bentuknya bulat. Dolma Biber ada yang berwarna merah, kuning, hijau tua dan hijau muda. Jenis cabai ini dimasak dengan isian beras, rempah-rempah dan daging giling.
Keempat, Tatli Biber yang berarti cabai manis. Biasanya dikonsumsi mentah untuk sarapan, dipanggang atau dibakar sebagai pelengkap ayam dan daging-dagingan.
Jenis lain yang hanya muncul di musim semi sampai musim panas adalah Aci Biber yang artinya cabai pedas. Bentuknya mirip cabai keriting dan cabai rawit di Indonesia. Tapi rasanya enggak terlalu pedas.
Di Turki, cabai dengan level terpedas disebut Cin Biber yang berarti ‘Cabai Jin’. Warnanya hijau muda, bentuk dan ukurannya seperti cabai keriting. Namun level pedasnya setara cabai rawit merah di Indonesia. Harganya Rp40 ribu-Rp80 ribu per kilogram.
Cabai Jin biasanya melimpah di pasaran saat musim panas. Selain dijadikan bumbu masakan, Cabai Jin umumnya diolah menjadi acar.
Enggak sebanyak jenis cabai lainnya, produksi Cabai Jin masih terbatas. Di kota Antalya, budi dayanya masih dilingkup kebun atau halaman rumah warga. Mereka menanam untuk konsumsi pribadi, sebagian dijual di pasar tradisional.
Budi daya Cabai Jin di dalam green house atau rumah kaca skalanya belum terlalu besar. Karena jumlah penikmat makanan pedas di Turki enggak sebanyak di Indonesia.
Hanya beberapa daerah saja yang punya kuliner khas bercita rasa pedas. Seperti Gaziantep, Sanliurfa, Adana, Hatay, Kahramanmaras dan Diyarbakir.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
