Selama musim dingin Skandinavia yang keras, juru masak setempat belajar untuk memanfaatkan setiap hewan yang mereka buru.
Hampir tidak ada yang terbuang dari tubuh hewan yang akan mereka konsumsi.
Termasuk darah yang dipanggang menjadi pancake.
Pancake darah ini kemungkin besar berasal dari Finlandia, di mana mereka dikenal sebagai veriohukainen. Sementara orang Norwegia dan Swedia juga menjadi penggemar hidangan pancake darah yang disebut 'blodplättar' ini.
Sebagian besar resep pancake darah ini mereka buat dengan menggunakan darah babi atau sapi. Meski mereka juga dapat menggunakan darah hewan lain yang tersedia seperti darah rusa.
Dalam resep pancake yang tak biasa ini, darah bekerja sebagai pengganti telur yang berguna menyediakan bahan penyusun protein dan mengikat susu dan tepung.
Hidangan ini juga dikemas dengan zat besi sehingga dipercaya sebagai sarapan yang lebih sehat dengan tambahan rasa tembaga.
Tidak seperti pancake berbahan dasar telur, hasil akhir 'blodplättar' menjadi lebih padat, gurih, dan gelap. Pancake darah biasanya disajikan dengan sirup manis atau selai buah.