Kalau Eropa atau Jepang punya yoghurt yang terbuat dari susu sapi, Ranah Minang juga punya minuman fermentasi serupa yoghurt tapi terebuat dari susu kerbau. Orang Minang menyebutnya dadiah. Susu tersebut difermentasi secara alami dalam ruas batang bambu setidaknya selama dua hari.
Hasil fermentasi ini membuat dadiah bercita rasa asam yang khas seperti yoghurt. Itulah sebabnya dadiah juga sering disebut sebagai yoghurt khas Minang. Teksturnya lembut dan kenyal seperti tofu atau tahu sutera.
Konon dadiah dipercaya masyarakat Sumatera Barat sebagai salah satu makanan bergizi yang mengandung banyak khasiat. Salah satunya menambah imunitas dan menurunkan kolesterol.
Dadiah sering jadi lauk pendamping nasi sampai campuran minuman segar. Biasanya dadiah dicampur sama emping dari beras pulut, santan, kelapa parut, gula aren dan es serut. Kuliner ini sering disebut Ampiang Dadiah, yang bisa kamu beli di restoran atau rumah makan di Sumatera Barat terutama di Kota Bukittinggi. Seporsi ampiang dadiah harganya Rp20 ribu saja.
Karena terkenal sejak lama, dadiah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendididikan Ristek dan Teknologi 11 Desember 2021 lalu.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini