Minuman khas Indonesia, yakni arak Bali kini menjadi sebuah Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang diresmikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Hal ini berlangsung pada Kamis (03/11/2022), di mana Gubernur Bali, Wayan Koster meminta masyarakatnya untuk mempertahankan kualitas terbaik dari arak Bali.
Baca Juga: Bali United Juara, Gubernur: Izinkan Orang-orang Tonton Laga Liga 1 Terakhir ke Stadion
"Dengan telah ditetapkannya menjadi WBTb, proses destilasi tradisional pembuatan arak Bali harus dipertahankan, tidak boleh diubah dengan bebas, harus dipertahankan keasliannya," ungkap Koster dalam siaran pers Humas Pemprov Bali, dikutip dari ANTARA.
Lebih jelasnya, Gubernur Koster meminta agar masyarakat tidak lagi membuat arak gula dengan proses fermentasi, karena hal ini akan merusak tradisi arak Bali yang sesungguhnya.
Penetapan arak Bali sebagai WBTb, tak terlepas dari sejumlah upaya Pemprov Bali dalam melindungi produsen minuman tersebut dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuma Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.
Kini, arak Bali menjadi minuman khas Indonesia yang mendunia. Di mana minuman ini termasuk ke dalam kategori spirit dunia golongan C dengan kadar alkohol 25-45 persen yang dibuat dengan proses destilasi.
Adapun arak Bali bersaing dengan minuman lainnya yakni Whiskey dari Irlandia, Rum dari India Barat, Gin dari Belanda, Vocka dari Rusia, Tequila dari Meksiko, dan Brandi dari Belanda.
Baca Juga: Didukung Perpres, Gubernur Bali Sebut Arak dan Tuak Bali Layak Dikembangkan
Berbagai upaya telah dilakukan dalam mendukung arak Bali yang akhirnya menunjukkan hasil positif bagi pengrajin dan pelaku usaha sehingga sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Koster mengadakan jamuan makan malam dan pesta cocktail pada Sabtu (05/11/2022).
