Pedagang Daging Hewan Liar Akan Tetap Berjualan Pasca Corona

- Selasa, 18 Februari 2020 | 15:40 WIB
Kepala rusa yang dijajakan seorang pedagang pasar basah khusus menjual daging hewan liar di Beijing, Tiongkok pada 20 November 2002. (REUTERS/Guang Niu)
Kepala rusa yang dijajakan seorang pedagang pasar basah khusus menjual daging hewan liar di Beijing, Tiongkok pada 20 November 2002. (REUTERS/Guang Niu)

Mengonsumsi daging hewan liar sudah menjadi tradisi masyarakat Tiongkok yang sulit untuk ditinggalkan. Oleh karena itu, para pedagang hewan liar mengaku akan tetap berjualan setelah wabah virus corona mereda.

Virus corona baru, Covid-19 yang mewabah sejak awal tahun ini diduga berasal dari daging kelelawar. Lantas karena itu, pemerintah Tiongkok memberlakukan larangan menjual aneka daging hewan liar yang biasa dikonsumsi.

Diberitakan Mothership SG, hampir semua pedagang daging hewan liar mengaku akan tetap berjualan jika pemerintah Tiongkok mengklaim virus Covid-19 telah mereda dan larangan menjual daging hewan liar ditarik kembali.

Selama larangan ini diberlakukan, banyak pedagang daging hewan liar yang memilih untuk mengawetkan dagangan mereka di dalam freezer kulkas.

"Saya akan kembali berjualan ketika larangan dari pemerintah sudah diangkat. Orang-orang suka membeli daging hewan liar untuk dimakan atau sebagai hadiah. Karena daging hewan liar ini bergengsi," tutur Gong Jian, salah seorang pedagang daging hewan liar.

Gong mengaku telah menyimpang daging rusa, buaya, dan hewan-hewan lainnya.

Pedagang lainnya, Xang Chengchuang mengaku akan tetap melanjutkan kegiatan berdagangnya ketika wabah virus Covid-19 reda. Xang sendiri sudah membekukan daging rusa, anjing, keledai, dan burung merak.

Tradisi memakan daging hewan liar di Tiongkok sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Kini, menyantap daging hewan liar lekat dengan simbol kemakmuran seseorang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X