Sekilas, enggak ada yang istimewa dari gerobak kayuh bercat cokelat bertuliskan Cacao Iced Chocolate yang sering mangkal di Taman Slamet, Malang, Jawa Timur. Gerobak hasil modifikasi sepeda sang pemilik Ridwan Syah, dilengkapi sama dua ‘wadah’ di depan dan belakang. Di depannya berisikan bahan-bahan es coklat dan sebuah alat mirip keran air.
Tapi jangan salah, gerobak ini jadi incaran pembeli untuk menikmati segelas es coklat berlabel ‘Cacao Drink’ ini, apalagi saat cuaca sedang panas terik. Es coklat dari gerobak kayuh ini sukses jadi pelepas dahaga seketika karena teksturnya yang berbuih dan kental mirip bir.
Jadi rahasia dari keunikan es coklat buatan Ridwan, biasa ia dipanggil, adalah dari alat mirip keran yang terpasang di gerobaknya. Alat ini bernama nitro tapped. Cara kerjanya, bubuk coklat diseduh dengan teknik dan alat yang mirip dengan proses pembuatan bir, nitro tapped tadi.
Inspirasinya pembuatan es coklat ini menurut Ridwan dapat dari Amerika. Di sana banyak penjual cold brew coffee dijajakan di pinggir jalan. Ia lalu mencoba membawa teknik ini ke Malang, dan ternyata rasanya enak. Es coklat jadi lebih pekat dan di atasnya ada buih menyegarkan.
Seperti membuat bir, bedanya Ridwan menggunakan alat ini untuk membuat minuman non alkohol.
Ridwan sudah menjalani usaha ini sejak 2016 lalu, dalam sehari ia biasa menghabiskan satu tabung berisi 18 liter susu coklat atau setara 70 cup es coklat dengan harga per cupnya Rp10 ribu saja.
Selain itu, Ridwan juga menjual puding coklat yang ia hasilkan dari turunan susu coklat nitro. Puding coklat nan lembut ini harganya cuma Rp5 ribu per buah.
Tertarik mencoba?
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
