Mengenal Gyoza atau Jiaozi, Kuliner Khas Imlek dengan Seribu Filosofi

- Jumat, 28 Januari 2022 | 09:42 WIB
 Gyoza atau Jiaozi (Instagram/weerascal)
Gyoza atau Jiaozi (Instagram/weerascal)

Sebentar lagi etnis Tionghoa dari seluruh dunia akan merayakan Tahun baru Imlek. Sama seperti hari besar lainnya, momen Imlek akan dirayakan dengan penuh suka cita.

Berbagai tradisi akan menyemarakkan hari tersebut. Termasuk dari segi kuliner.

Ya seperti yang diketahui, budaya Tionghoa memang sangat menjunjung tinggi seni kuliner. Hampir setiap makanan memiliki ciri khas dan filosofi tersendiri.

-
Gyoza atau Jiaozi (Instagram/littlebrotherchinesefood)

Seperti salah satunya Gyoza atau Jiaozi yang merupakan pangsit khas China. Kuliner ini tidak pernah absen tersaji di momen Imlek. Selain karena rasanya yang lezat, hidangan ini juga memiliki seribu filosofi.

Baca juga: Mengenal Pagit-Pagit, Kuliner Ekstrem Khas Sumut yang Terbuat dari Rumput di Usus Sapi

Mengutip China Highlights, pangsit merupakan hidangan klasik yang sudah berusia 1800 tahun. Makanan ini sangat populer di China bagian utara dan kini sudah mendunia.

Pangsit sendri biasanya terbuat dari kulit tipis yang diisi daging dan sayuran cincang. Di mana di negara asalnya daging yang paling sering digunakan ialah daging babi, udang, ikan, ayam giling, dan sapi. Cara memasak pangsit juga beragam, bisa direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng.

-
Jiaozi (Instagram/2hyyy)

Adapun untuk filosofinya, masyarakat Tionghoa percaya pangsit merupakan lambang kekayaan karena bentuknya menyerupai uang perak kuno yang berbentuk seperti perahu.

Jika semakin banyak pangsit yang disantap saat tahun baru, maka semakin banyak uang yang bisa dihasilkan sepanjang tahun nanti.

Selain itu, isian pangsit juga memiliki makna keberuntungan yang berbeda. Pangsit harus dibuat menggembung dan penuh, tak boleh tipis karena bisa membawa kemiskinan atau kurangnya keberuntungan.

-
Pangsit China (Instagram/kyth_kyn)

Bahkan ada juga pangsit yang sengaja diisi dengan benang panjang dengan maksud supaya yang memakan memiliki kehidupan panjang umur, atau diisi koin supaya yang memakan bisa menjadi memiliki banyak uang dan bisa kaya raya.

Penyajian pangsit di piring juga harus berjajar, tidak boleh melingkar. Ini dimaksudkan agar kehidupan tidak berputar di situ saja, melainkan memiliki arah tujuan dan berkembang. 
 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X