Bukan Makanan Setan! Lentho Genderuwo, Munculnya Saat Malam Hari

- Kamis, 10 Februari 2022 | 19:00 WIB
Lentho Genderuwo, makanan khas Ponorogo. (Sony Dwi Prastyo/IDZ Creators)
Lentho Genderuwo, makanan khas Ponorogo. (Sony Dwi Prastyo/IDZ Creators)

Lentho, salah satu kuliner yang bisa ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur ini memang tak sepopuler gorengan pada umumnya seperti tempe, bakwan atau tahu. Tapi lentho menjadi camilan wajib yang kerap diburu warga terutama pada malam hari.  

Lentho merupakan jenis gorengan yang dibuat dari kacang hijau dicampur dengan ketela parut. Lalu adonan dibentuk lonjong dan digoreng garing. Rasanya gurih dan asin yang nikmat ketika disantap. Katiyem (70) adalah salah satu penjual Lentho Genderuwo

-
Lentho Genderuwo, makanan khas Ponorogo. (Sony Dwi Prastyo/IDZ Creators)

Lentho Genderuwo bukanlah makanan setan, tapi nama unik itu disematkan lantaran Katiyem baru membuka dagangannya saat malam hari. Setiap hari ia menggoreng Lentho Genderuwo di warungnya yang terletak di Jalan Kawung, Desa Mangunsuman, Ponorogo

"Saya bukanya malam hari di atas jam 8 malam sampai dini hari. Karena itu banyak yang menjuluki Lentho Genderuwo," ungkap Katiyem kepada Tim IDZ Creators. 

-
Lentho Genderuwo, makanan khas Ponorogo. (Sony Dwi Prastyo/IDZ Creators)

Katiyem telah berjualan Lentho Genderuwo sejak 1974. Ia memilih berjualan lentho pada malam hari agar tidak ada pesaing. Selain itu, pada malam hari banyak orang yang mencari gorengan. 

"Umumnya kan pagi atau sore hari orang yang jualan lentho. Kalau malam itu banyak yang cari gorengan atau cemilan," imbuh Katiyem.

Dalam sehari, Katiyem menghabiskan sekitar 25 kg singkong, 20 kilogram kacang, 2 kilogram tepung gaplek, 9 kilogram tepung beras. Harga lentho buatan Katiyem hanya Rp500 per bijinya. Selain lentho Katiyem juga menjual beragam gorengan lainnya.

"Sehari-hari bisa menjual hingga 1.000 biji lentho. Kalau jam 2 malam enggak habis biasanya saya setorkan ke pasar," jelas Katiyem.

-
Lentho Genderuwo, makanan khas Ponorogo. (Sony Dwi Prastyo/IDZ Creators)

Biasa Katiyem dibantu anaknya untuk membuat adonan lentho. Sementara cara memasakanya masih sangat tradisional menggunakan kayu bakar.

Dalam semalam biasanya Katiyem mengantongi omzet Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Kemudian keuntungan yang didapat diputar kembali untuk membeli bahan.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X