Ngomongin bakso atau pentol pasti yang terbayang adalah adonan daging yang diolah sedemikian rupa hingga berbentuk bulat mirip bola-bola kecil. Bakso atau pentol umumnya tersaji dalam mangkok berkuah gurih atau berlumur saus pekat. Namun di Sumenep, Jawa Timur, pentolnya berbeda. Bukan berbentuk seperti bola kecil, pentolnya justru berbentuk pipih seperti pancake.
Sajian khas Desa Ambunten ini dikenal dengan sebutan Pentol Gephek atau jepit. Kamu enggak akan menemukan kuliner ini di tempat lain alias hanya bisa dinikmati di Desa Ambunten yang identik dengan olahan hasil lautnya, karena di desa ini sebagian warganya memiliki aktivitas melaut. Makanya, pentolnya pun terbuat dari olahan ikan tongkol yang dicampur dengan tahu dan tepung kanji.
Sebelum disajikan, pentol ikan digabung dengan tahu bakso lalu dijepit dengan alat khusus hingga pipih. Makanya kuliner ini dinamakan Pentol Gephek atau Pentol Jepit.
Pentol Gephek memiliki tekstur kenyal dan bercita rasa gurih, membuat kuliner ini menjadi camilan primadona warga. Rasa ikan lautnya kental terasa, tapi sama sekali enggak beraroma amis.
Pentol gephek disajikan dengan saus cocolan kental yang terbuat dari campuran tepung kanji, bumbu cabai, daun bawang dan petis ikan. Camilan ini enak disantap selagi hangat.
Salah satu penjual pentol gephek adalah Salama, yang sudah berjualan selama 10 tahun. Pentol Gephek milik Salama ini termasuk yang terkenal di seantero desa. Ia berjualan setiap hari mulai jam 06.00-16.00.
Setiap hari pula ia mengolah 4 sampai 5 kilogram adonan pentol yang selalu ludes terjual. Pentol gephek buatan Salama dijual seharga Rp1.000. Dalam sehari ia bisa mengantongi omzet lebih dari Rp300 ribu terutama saat akhir pekan.
Gimana, tertarik mencoba pentol pipih ini?