Waduh! Pelayan Ini Ikut Bertugas Memasak karena Semua Chef Mengundurkan Diri

- Kamis, 21 Juli 2022 | 15:15 WIB
Pelayan dipaksa memasak karena semua chef mengundurkan diri. (TikTok/@boofketamime)
Pelayan dipaksa memasak karena semua chef mengundurkan diri. (TikTok/@boofketamime)

Belum lama ini viral di media sosial, di mana seorang pelayan di sebuah restoran mengunggah video di TikTok berisi kekesalannya.

Dalam video tersebut, pelayan mengaku dirinya dipaksa oleh pihak manajemen untuk bertugas memasak karena semua chef di restoran tersebut berhenti atau mengundurkan diri.

Video yang diposting oleh akun @boofketamine, telah ditonton lebih dari 400 ribu pengguna dan mendapat beragam komentar dari pekerja restoran lain yang mengaku mengalami pengalaman serupa.

Dilansir Newsweek, dalam video tersebut pelayan itu menulis keterangan bahwa semua chef di restoran berhenti karena manajemen yang buruk. Sehingga membuat wanita itu harus ikut bertuga memasak sekaligus melayani para pembeli.

"POV (point of view) kamu adalah pelayan tetapi semua chef berhenti karena manajemennya buruk dan kamu harus mulai memasak makanan untuk pembeli," tulis wanita itu.

Di video tersebut, pelayan restoran bersama dengan satu karyawan lainnya sedang berada di dapur restoran, wanita itu tampak menyeringai ke kamer sambil membalik pancake.

Baca juga: Viral Pelayan Brand Minuman Bentak Pembeli sampai Caci Maki, Netizen Kasihan Sama Temannya

"Cara saya tidak akan melakukan itu dan membiarkan manajemen menderita karena bisnis gagal," kata salah satu netizen.

"Nah mereka lebih baik membayar kamu gaji chef, gaji pelayan dan tips," tambah netizen lainnya.

"Mereka seharusnya memberikan kamu kenaikan gaji," tambah netizen lainnya.

Kita semua tahu bahwa sejak awal pandemi COVID-19, industri restoran berjuang keras untuk mempertahankan pekerja. Pemasukan yang tidak stabil membuat banyak pekerja yang tidak bisa digaji, sehingga memutuskan untuk berhenti bekerja.

Menurut beberapa laporan, para pekerja telah meninggalkan industri restoran karena berbagai alasan, termasuk kekhawatiran tentang permusuhan atau pelecehan dari pelanggan serta upah yang rendah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X