Jualan Frozen Food? Ini Tips Jitu yang Bisa Dicoba

- Senin, 20 April 2020 | 21:14 WIB
Frozen food yang terdiri dari ayam, kentang dan nugget (freepik)
Frozen food yang terdiri dari ayam, kentang dan nugget (freepik)

Pandemi virus corona memberikan dampak besar pada perekonomian masyarakat. Ada yang terpaksa pendapatannya berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Kondisi ini membuat beberapa orang mencoba peruntungan dengan membuka bisnis.

Salah satu bisnis yang menjadi pilihan adalah kuliner. Meskipun sektor kuliner juga ikut terpengaruh Covid-19, namun kondisi itu tak lantas menyurutkan keinginan masyarakat untuk berbisnis. Menurut Chef Ragil Imam Wibowo, industri makanan dan minuman tetap bisa mengambil kesempatan di tengah situasi saat ini.

"Siklusnya sekarang masyarakat masih di rumah, masih senang-senangnya masak. Tapi nanti ada kondisi mungkin sudah mulai bosan masak, stuck dengan persiapan, ini kesempatan. Misalnya berbisnis makanan ready to cook, ready to eat," kata Chef Ragil dalam suatu diskusi siaran langsung, Senin (20/4/2020).

Makanan ready to eat atau ready to serve biasanya dijual dalam bentuk kemasan beku atau frozen. Sesampainya di tangan konsumen, makanan hanya tinggal dipanaskan. Apabila ada yang ingin berbisnis makanan ready to cook atau ready to serve, dikatakan oleh Chef Ragil, langkah pertama adalah memilih jenis makanan yang menjadi favorit banyak keluarga.

-
Risol (freepik)

Makanan tersebut tetap harus membuat tubuh menjadi sehat. Kemudian hal lain yang harus diperhatikan adalah proses masak sebelum dikirimkan ke konsumen. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan. 

"Misalnya bikin risol, ketika mau dijual sebagai ready to serve atau frozen food, sebisa mungkin jangan digoreng sampai tahap bisa dimakan. Cukup digoreng 50-60 persen, jad bahan sudah matang. Setelah itu simpan di freezer, begitu ada order baru kirim," ujar Chef Ragil.

Dirinya menilai, kebanyakan penjual makanan ready to eat atau makanan beku adalah bahannya benar-benar mentah. Artinya, tidak ada proses masak pada makanan sebelum dibekukan. Menurut Chef Ragil, ini menjadi tantangan tersendiri.

"Kalau risol mentah lalu di-frozen, begitu digoreng pasti bahannya lepas. Jadi proses masaknya berbeda, harus tetap digoreng tapi tidak boleh 100 persen," kata Chef Ragil.

-
Makanan yang dikemas siap untuk dikirim (freepik)

Proses Pengemasan

Selanjutnya mengenai proses pengemasan, setelah makanan dimasak setengah matang, biarkan dulu hingga dingin atau sama dengan suhu ruangan. Jika sudah dingin, masukkan makanan ke freezer atau lemari pendingin hingga suhunya 20 derajat Celsius. Setelah itu, baru dikemas dengan cara divakum.

"Kalau makanan awet seperti makanan kering bisa divakum dan bisa tahan sampai setahun. Apabila tidak ada vakum, bisa gunakan plastik khusus makanan, banyak dijual dimana-mana. Jangan plastik kiloan karena kekuatannya berbeda dan memengaruhi tingkat fresh pada makanan," kata Chef Ragil.

Bagi yang menggunakan plastik khusus makanan, sebelum merekatkan penutup, ada baiknya membuang udara di dalam plastik. Caranya plastik digilas menggunakan pisau atau penggaris. Setelah tidak ada udara, baru penutup plastik direkatkan.

"Sebisa mungkin semua angin dikeluarkan, tapi jangan disedot, digilas. Cara ini lumayan membuat makanan awet," pungkas Chef Ragil.

Dengan tips tersebut, diharapkan bisnis kuliner tetap bisa berjalan di tengah kesulitan akibat virus corona.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X