Sekilas enggak ada yang menarik dengan Warung Bakso Ketro. Tempatnya sederhana, lokasinya juga berada di gang sempit tepatnya di Jalan Cinde Willis, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Tapi siapa yang menyangka jika warung bakso ini sekali buka habis dalam waktu 2 hingga 3 jam.
Nama Ketro sendiri diambil dari nama penjualnya. Bersama istrinya, Ketro setiap hari melayani pelanggannya yang datang. Racikan Bakso Ketro sangat sederhana, hanya bola-bola daging, kaldu, bihun, sayur sebagai pelengkap. Menariknya ada beragam gorengan yang kerap menjadi rebutan para pembeli.
Biasanya Warung Bakso Ketro akan ramai diserbu oleh pelanggan mulai pukul 11.00 WIB atau mendekati jam istirahat pegawai . Kursi-kursi dan meja yang disediakan akan penuh. Rahasia bakso buatan Ketro terletak pada adonan dagingnya yang dibuat sangat lembut.
"Di sini yang membedakan adalah baksonya. Lembut sangat lembut sekali. Jadi kayak enggak ada campurannya yang lain," ujar Pebrianti, salah satu pembeli bakso pada Senin (28/3/2022).
Pebri mengaku bahwa ketagihan dengan Bakso Ketro karena kuahnya sangat terasa. Meski baru buka jelang makan siang namun sekitar pukul 14.00 WIB, Bakso Ketro sudah habis. Selain rasanya yang membuat ketagihan, harganya juga ramah di kantor yaitu hanya Rp10 ribu per porsi.
Sementara, Ketro mengaku sudah berjualan bakso sejak 1978. Awalnya berjualan berkeliling, kemudian banyak pelanggan yang kebingungan mencari gerobak bakso. Sekitar tahun 1980-an Ketro memilih untuk membuka warung bakso di rumahnya.
“Enggak ada resep khusus atau resep rahasia. Yang jelas saya mencoba akrab dengan semua pelanggan. Biar mereka juga kembali dan menikmati bakso buatan saya," ujar Ketro.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini