Ramen, Makanan Tinggi Garam yang Dapat Menyebabkan Stroke

- Senin, 23 Desember 2019 | 18:26 WIB
Ilustrasi ramen (Unsplash/Michele Blackwell)
Ilustrasi ramen (Unsplash/Michele Blackwell)

Apakah kamu sangat menyukai ramen? Penggemar ramen mungkin akan sulit menelan makanannya saat membaca artikel ini. Ternyata, semakin banyak restoran ramen per kapita di suatu daerah, semakin tinggi tingkat kematian akibat stroke. 

Kesimpulan ini diambil dalam sebuah studi Jepang terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Inggris, meskipun tidak sepenuhnya mempermasalahkan kesalahan pada asupan ramen. 

"Kami mengakui bahwa kami belum mengidentifikasi hubungan langsung antara konsumsi ramen dan tingkat kematian akibat stroke," kata tim peneliti dari Universitas Kedokteran Jichi di Tochigi, sekitar dua jam di utara Tokyo.

Namun, prevalensi jenis restoran tertentu dikendalikan oleh permintaan lokal dan karenanya memberikan beberapa indikasi preferensi makanan daerah.

Lebih lanjut, stroke terjadi ketika pembuluh darah ke otak tersumbat atau pecah, dan merupakan penyebab utama kematian di Jepang dari tahun 1950 hingga 1980-an, dilansir dari Asia One. 

Jumlah kematian akibat stroke tahunan telah menurun sejak itu, tetapi itu adalah penyebab kematian nomor empat setelah kanker, penyakit jantung, dan pneumonia.

"Ramen, makanan populer di Jepang, tinggi karbohidrat dan garam, dan karenanya dapat meningkatkan risiko kematian akibat stroke," kata penelitian itu.

Tim berhasil menemukan korelasi yang signifikan antara jumlah restoran ramen per kapita dan tingkat kematian akibat stroke, di seluruh jenis kelamin dan rentang usia.

Daerah-daerah yang lebih kosmopolitan, yang menurut para peneliti dapat membuat penghuninya lebih sadar kesehatan. Pilihan ramen 'sehat,' seperti mie rendah garam atau tanpa karbohidrat, semakin umum di daerah ini.

Peneliti juga mencatat budaya Jepang yang mengakhiri malam mabuk berat dengan semangkuk ramen, akan menyebabkan asupan kalori berlebihan di tengah malam.

Ia menyarankan para pemakan ramen untuk tidak menghabiskan kaldu, yang biasanya mengandung banyak garam, dan imbangi dengan lebih banyak makanan kaya kalium seperti sayuran dan buah, yang dapat mengimbangi risiko tekanan darah tinggi dari asupan garam berlebih. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X