Bangunan Tua Ini Bekas RS Darurat Saat Perang di Klaten, Gak Rusak Meski Kena Bom

- Jumat, 16 September 2022 | 23:53 WIB
Bangunan tua bekas RS darurat saat perang kemerdekaan (Z Creators/Eko Haryanto)
Bangunan tua bekas RS darurat saat perang kemerdekaan (Z Creators/Eko Haryanto)

RS Geger atau Rumah Sakit Geger, begitu warga desa biasa menyebut bangunan tua di Sendang Nglebak, Desa Krakitan, Klaten, Jawa Tengah ini.

Bangunan bekas RS Geger layaknya rumah tempo dulu. Terlihat dari bentuk pintu dan jendela kayunya yang khas. Saat ini bangunan ini hanya difungsikan untuk gudang saja. Wujudnya masih terlihat asli termasuk cat dinding, pintu dan jendela. Yang diganti hanya gentingnya saja.

-
RS Geger saksi perjuangan di Klaten (Z Creators/Eko Haryanto)

Rumah ini sekarang menjadi hak milik Agus, ahli waris dari S. Notodarsono dan kini dirawat oleh Jasmadi (47th) keluarga Agus. Terletak di tengah-tengah desa, bangunan bersejarah ini sering dikunjungi oleh mahasiswa prodi sejarah dan para pemerhati sejarah Klaten.

RS Geger berperan merawat pahlawan

Rumah dengan luas lebih dari 100 meter persegi ini pada masa perjuangan perang kemerdekaan antara 1945-1949 silam berfungsi sebagai rumah sakit darurat, tempat seorang pahlawan nasional yaitu Prof dr. Sardjito merawat para pejuang dan warga yang terluka akibat perang.

-
Foto dr. Sardjito bersama sang istri (Dok. Pribadi)

Nurhadi (64) salah satu warga desa yang rumahnya bersebelahan dengan bekas bangunan RS Geger menceritakan bahwa dr. Sardjito melanjutkan perjuangannya dari Bandung ke Klaten pada 1946 dan tinggal di rumah Asmo Ngali, sesepuh di Dusun Nglebak.

“Saat perang kemerdekaan terjadi kala itu Yogya menjadi ibu kota negara dan Klaten menjadi pusat pimpinan militer, sehingga Belanda dan tentara sekutu gencar melakukan serangan dan membombardir wilayah Klaten.” Ungkap Nurhadi.

-
Kondisi bagian dalam rumah (Z Creators/Eko Haryanto)

Dahulu, hampir setiap hari pesawat tempur sekutu menjatuhkan bom untuk menghentikan perjuangan para pejuang di Klaten. Melihat banyak pejuang dan warga yang terluka, dr. Sardjito mendirikan rumah sakit darurat di rumah milik S. Notodarsono ini.

-
Rumah ini saksi bisu dr. Sardjito merawat pahlawan saat perang (Z Creators/Eko Haryanto)

Setiap hari di RS Geger ini dr. Sardjito dibantu para relawan merawat para pejuang dan warga yang terluka akibat tembakan penjajah atau terkena bom yang dijatuhkan pesawat sekutu. Berkali-kali dijatuhi bom, bangunan RS Geger ini tetap utuh.

-
Bagian dalam rumah masih terlihat asli (Z Creators/Eko Haryanto)

Nurhadi bercerita kalau dirinya banyak mendengar kisah sejarah ini dari sang ibu mertua bernama Sumirin yang kini sudah tiada. Saat itu Sumirin menjadi salah satu relawan yang membantu dr. Sardjito.

“Pada waktu itu ibu mertua saya masih muda mas, tapi karena masa pejuangan ya jadi tetap ikut bantu-bantu Dr Sardjito merawat pejuang terluka, tugasnya Bu Sumirin waktu itu mengantar ransum." tutup Nurhadi.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X