Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan ular kobra yang sering masuk ke pemukiman warga. Bila dalam situasi terancam, seseorang diperbolehkan membunuh ular tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Walau demikian, sebagian orang masih ragu untuk membunuh ular karena takut ular lain akan balas dendam. Masih menjadi tanda tanya besar, apakah ular akan balas dendam pada manusia yang membunuh anak atau pasangannya?
Dilansir dari News, ular akan balas dendam pada manusia yang membunuh anak atau pasangannya hanyalah isapan jempol belaka. Hal tersebut hanyalah mitos yang berkembang besar di masyarakat karena melihat kisah dari film Bollywood.
Kenyataannya, ular akan bergerak sendiri-sendiri terlepas dari musim kawin. Tidak terdapat bukti akurat bahwa ular memiliki ikatan sosial, kecerdasan atau menyimpan memori untuk mengingat manusia yang menyakiti bahkan membunuh saudaranya.
Ada juga yang mengatakan bahwa ular masih bisa hidup meski kepalanya dipenggal sekalipun. Lagi-lagi itu hanyalah mitos belaka. Namun, ular memang masih bisa menggeliat seperti masih bernyawa beberapa saat setelah kepalanya dipenggal.
Bukan hanya itu, ular juga sering dihubungkan dengan dunia mistis. Pakar Spiritual, Mbah Mijan pun memberikan penjelasan tentang teror ular kobra yang menghantui masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Lewat akun Instagram-nya @mbahmijan, ia mengatakan secara logika, musim penghujan adalah waktu yang tepat bagi telur kobra untuk menetas.
Banyaknya makanan berupa tikus di selokan ibu kota juga menarik perhatian para ular untuk berburu. Selain itu, Mbah Mijan juga mempunyai sudut pandang lain dari segi metafisika (ilmu titen). Mbah Mijan menjelaskan bila ular kobra bertamu ke rumah manusia maka itu sebagai pertanda akan datang penyakit misterius atau wabah yang bersifat membunuh. Hal ini berupa pesan supaya manusia senantiasa berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
