Mengenal Sejarah Tradisi Cap Go Meh

- Kamis, 30 Januari 2020 | 12:47 WIB
Atraksi barongsai. (Unsplash/Pascal Bernardon)
Atraksi barongsai. (Unsplash/Pascal Bernardon)

Cap Go Meh adalah perayaan yang menjadi tradisi masyarakat Tiongkok. Perayaan ini sudah dilakukan sekitar ratusan tahun yang lalu. 

Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkian yang bermakna 15 hari atau malam setelah Imlek. Oleh karena itu, Cap Go Meh biasanya dirayakan setelah 15 hari dari tahun baru Imlek.

Awalnya perayaan Cap Go Meh dirayakan hanya untuk kalangan istana saja, sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yaitu dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han (206 SM - 221 M). Upacara penghormatan ini dilakukan saat malam hari, makanya diperlukan banyak cahaya seperti lampion agar lebih terang. 

-
Ilustrasi lampion. (Pixabay/Simardfrancois)

Berbagai pemandangan lampion ini nantinya akan menjadi pertunjukan untuk masyarakat umum. Selain lampion, ada juga atraksi barongsai yang membuat perayaan Cap Go Meh semakin meriah.

Cap Go Meh juga dikenal sebagai acara pawi, yaitu mengiringi Joli Toapekong untuk keluar dari klenteng. Toapekong merupakan kata kiasan bagi para dewa yang usianya sudah tua. 

-
Atraksi barongsai. (Pixabay/Wiroj)

Perayaan Cap Go Meh kurang lengkap rasanya bila tak ada yuan xiao sebagai sajiannya. Yuan xiao adalah makanan yang terbuat dari tepung beras kemudian dibentuk seperti bola-bola. Makanan ini mempunyai makna persatuan.

-
Yuan xiao, makanan utama saat Cap Go Meh. (Instagram/@justaiwantour)

Nah, itulah sejarah perayaan Cap Go Meh yang perlu kamu ketahui. Kini perayaan Cap Go Meh bisa dinikmati oleh masyarakat umum, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

 


Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X