Efek Mandela, Fenomena Kekeliruan dalam Mengingat Sebuah Kejadian

- Minggu, 17 Mei 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi Mandela Effect. (breezejmu.org/Kat Ellis)
Ilustrasi Mandela Effect. (breezejmu.org/Kat Ellis)

Pernahkah kalian mengalami Mandela Effect, atau efek Mandela. Kata ini mungkin mengingatkan kita pada Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan yang dikenal sebagai seorang revolusioner antiapartheid. 

Efek Mandela dapat diartikan sebagai fenomena kekeliruan dalam mengingat sebuah kejadian ataupun sebuah pengalaman dimana kejadian tersebut sebenarnya tidak terjadi.

Melalui memori dan efek sosial secara tak sadar membentuk ingatan palsu yang disalahartikan. 

Lalu apa hubungannya dengan Nelson Mandela?

Fenomena ini dikenal sejak orang-orang secara luas meyakini Nelson Mandela telah meninggal di penjara pada tahun 1980-an. Banyak orang yang mengingat kematiannya di tahun itu dan melihat klip pemakamannya di televisi. 

Padahal Mandela telah dibebaskan pada tahun 1990 dan bahkan dilantik menjadi presiden pada tahun 1994, namun orang-orang yang mengalami Mandela Effect tidak mengingat hal itu. 

Efek Mandela mungkin sering terjadi. Penyebaran informasi palsu dapat memperkuat proses kekeliruan seseorang sehingga menciptakan ingatan palsu pula. 

Kesalahan memori dan kesalahan informasi sosial menjadi sebagian besar penyebab efek Mandela. 

Satu contoh lain efek Mandela bisa dilihat dari gambar di bawah ini. 

-
Ilustrasi efek Mandela. (buzzfeed.com)

Menurut kamu logo produk cokelat mana yang benar? Kata 'Kit-Kat' dengan strip atau 'Kit Kat' tanpa strip. 

Jika kamu memilih logo yang disebelah kiri mungkin kamu mengalami efek Mandela.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X