Telur merupakan sumber protein hewani penting yang relatif mudah didapat serta dijual dengan harga yang sangat murah. Kandungan protein, lemak, dan mineral yang terdapat dalam telur dapat mencukupi kebutuhan berbagai nutrisi penting.
Namun, kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi dapat membuat sebagian orang ragu untuk mengonsumsi telur karena khawatir akan menimbulkan resiko berbagai penyakit degeneratif. Dikarenakan hal tersebut, banyak orang mempercayai beberapa mitos mengenai telur. Berikut beberapa mitos yang dapat dijumpai dalam masyarakat mengenai telur:
1. Telur dapat menggemukkan badan
Ungkapan ini tidaklah benar. Dikarenakan kombinasi protein dan lemak dapat meningkatkan akan produksinya hormon kenyang pada tubuh. Selain itu, protein dalam telurjuga dapat menyebabkan tubuh melepaskan glukagon, dimana dapat merangsang tubuh untuk melepas serta akan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak pada tubuh.
2. Telur meningkatkan kolesterol
Masalah ini sempat menimbulkan perdebatan pada masyarakat dikarenakan pada kandungan telur mengandung hingga maksimal sebesar 200 miligram kolesterol dalam satu kali penyajian. Hal tersebut tidaklah benar. Tetapi faktanya dengan mengonsumsi makanan berkolesterol tidak serta merta akan meningkatkan kadar kolesterol setinggi yang dibayangkan.
3. Telur cuma boleh dimakan pada bagian putihnya saja
Hal tersebut tidaklah benar dan bersifat mitos. Disarankan untuk memakan bagian kuning dan putih telur. Pada bagian kuning telur mengandung kolin yang berfungsi untuk pembentukan membran sel. Selain kolin, terdapat juga beberapa zat yaitu vitamin A, vitamin D, dan E. Kuning telur juga kaya akan kandungan omega 3.
4. Telur mentah lebih banyak nutrisi jika dikonsumsi
Salah satu ungkapan yang sering terdengar adalah mengonsumsi telur mentah diyakini memiliki banyak manfaat nutrisi jika dibandingkan dengan putih telur. Hal tersebut tidaklah benar, dikarenakan telur mentah mengandung avidin dimana zat ini dapat mencegah penyerapan nutrisi penting dalam tubuh.
