Ternyata Cleopatra Bukan Firaun Perempuan Terakhir Mesir, Prasasti Ini Membuktikannya

- Jumat, 25 Maret 2022 | 10:45 WIB
Ilustrasi Cleopatra (History)
Ilustrasi Cleopatra (History)

Cleopatra VII atau biasa disebut Cleopatra dipercayai sebagai firaun Mesir kuno terakhir yang memerintah selama hampir 300 tahun. Dia memerintah kerajaan yang mencakup wilayah modern Mesir, Siprus, Libya, dan Timur Tengah lainnya.

Dilansir Live Science, di era modern, Cleopatra digambarkan sebagai sosok perempuan dengan kecantikan fisik yang luar biasa. Hubungan romantisnya dengan Julius Caesar dan Mark Antony telah diabadikan dalam seni, musik, dan sastra selama berabad-abad.

Cleopatra dianggap sebagai firaun perempuan yang cerdas, multibahasa, yang menegaskan haknya untuk memerintah Mesir dan wilayah lainnya.

"Kecantikannya sendiri, seperti yang mereka katakan, sama sekali tidak ada bandingannya, juga bukan jenis yang akan mengejutkan orang-orang yang melihatnya; tetapi interaksi dengannya menawan, dan penampilannya, bersama dengan persuasifnya dalam diskusi. dan karakternya yang menyertai setiap pertukaran, sangat merangsang," tulis Plutarch, seorang filsuf yang hidup pada 46-120 M (Terjemahan oleh Prudence Jones).

Benarkah Cleopatra firaun Mesir terakhir?

Selama ini Cleopatra dipercaya sebagai firaun Mesir terakhir, namun dari prasasti dan seni kuno memperlihatkan bahwa para imam Mesir tidak mempercayai hal tersebut.

Pada 2010 lalu, para peneliti melaporkan bahwa sebuah prasasti didirikan di Kuil Isis di Philae pada 29 SM. Diberi nama Oktavianus yang ditulis dalam cartouche, suatu kehormatan disediakan untuk firaun.

Kaisar Romawi masa depan (seperti Claudius) juga akan digambarkan sebagai firaun di Mesir.

Meskipun Cleopatra sudah mati dan dinastinya sudah berakhir, para pendeta Mesir menolak untuk melepaskan gagasan bahwa Mesir memiliki firaun sebagai penguasa, meskipun negara itu dimasukkan ke dalam Kekaisaran Romawi sebagai sebuah provinsi.

"(Para imam) harus memiliki firaun yang bertindak, dan satu-satunya firaun yang bertindak (mungkin) di bawah Oktavianus adalah Oktavianus," kata Martina Minas-Nerpel, seorang pembaca di Universitas Swansea kepada The Independent.

"Para pendeta perlu melihatnya sebagai firaun; jika tidak, pemahaman mereka tentang dunia akan runtuh," lanjut dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X