Alasan Menangkap Kepiting Alaska Jadi Pekerjaan yang Berbahaya dan Berharga Mahal

- Minggu, 19 Desember 2021 | 17:14 WIB
 Red king crab atau kepiting Alaska. (photo/dok.Wikipedia)
Red king crab atau kepiting Alaska. (photo/dok.Wikipedia)

Red king crab atau juga dikenal dengan kepiting Alaska, merupakan Kepiting raksasa yang memiliki habitat asli di kawasan Samudra Pasifik Utara.

Kepiting alaska ini mempunyai tiga jenis yaitu Kepiting Raja Merah, kepiting Raja Biru dan Kepiting Raja Emas.

Karena hidup di habitat dengan cuaca yang cukup ekstrem membuat banyak nelayan harus bertaruh nyawa untuk bisa menangkap kepiting tersebut.

Karena hal itu, pekerjaan sebagai nelayan yang menangkap kepiting Alaska disebut salah satu pekerjaan yang berbahaya di dunia.

-
Red king crab atau kepiting Alaska. (photo/dok.NOAA Fisheries)

Baca juga: Kapolri Minta Jajaran Evaluasi Terkait Kerapnya Terjadi Fenomena Viral di Masyarakat

Penangkapan kepiting Alaska dilakukukan di bulan-bulan musim dingin di perairan bebas pantai Alaska dan Kepulauan Aleut.

Masa panen atau penangkapannya bahkan berlangsung sangat singkat, yakni sekitar 4-5 hari saja.

Karena hal itu, tak heran jika kepiting Alaska dijual dengan harga jutaan untuk satu ekornya saja.

Meskipun gaji penangkap kepiting ini terbilang tinggi, namun orang yang rela melakukannya sangat sedikit.    

Karena mereka harus bekerja diatas laut dengan suhu dibawah 0 derajat celcius sepanjang waktu 20 jam setiap harinya.

Dilansir dari HowStuffWorks pada artikel 'How Rough Waves Work', setidaknya ada 128 orang dari 100 ribu nelayan yang meninggal saat menangkap kepiting tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X