Dalam dunia detektif, nama Jack The Ripper adalah nama pembunuh berantai yang paling dikenal lantaran meneror jalanan London pada tahun 1880-an.
Nama tersebut lebih dari satu abad menjadi misteri dan identitasnya sulit diungkap siapa dan bagaimana wujud sosok pria tersebut. Pembunuhan yang dilakukannya cukup sadis hingga membuat banyak pihak menjadi waspada dan melakukan pencarian akan sosok tersebut.
Dikutip dari Mystery of Universe, belakangan ilmuwan berhasil mengungkap identitas Jack The Ripper dengan menggunakan analisis genetik.
Baca Juga: Misteri Wabah Tarian Mematikan, Lebih dari 400 Orang Menari Berhari-hari Tanpa Istirahat
Sejak lama, nama Aaron Kosminski yaitu seorang tukang cukur Polandia berusia 23 tahun telah ditetapkan sebagai tersangka utama dibalik nama Jack The Ripper lebih dari 100 tahun yang lalu.
Namun, hasil analisis tersebut tidak resmi lantaran masih diperlukan bukti-bukti yang konkrit dari hasil perbuatan keji tersebut. Hingga pada akhirnya peneliti menggunakan air mani yang ditemukan dari sampel selendang sutra bernoda.
Selendang tersebut dikatakan penyelidik dahulu ditemukan di sebelah mayat Catherine Eddowes, korban keempat pembunuhan pada tahun 1888.
Jack the Ripper diyakini telah membunuh setidaknya lima wanita di distrik Whitechapel London antara Agustus dan November 1888. Sekarang peneliti Jari Louhelainen dan David Miller menjalankan tes genetik pada selendang sutra yang bernoda.
Akan tetapi para ahli genetika mengeluh pada saat itu bahwa tidak mungkin untuk menilai klaim tersebut. Hal itu karena hanya ada sedikit rincian teknis tentang analisis sampel genetik dari selendang itu yang dapat diperoleh.
Hingga kemudian penelitian terbaru ini mampu memperjelas hasil analisis sebelumnya dengan metode yang lebih canggih dan sistematis. Tes membandingkan fragmen DNA mitokondria yaitu bagian DNA yang hanya diwariskan dari satu ibu.
