Tari Kecak merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang terkenal dengan gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan nyanyian dan tepukan tangan para penari.
Tarian ini dikenal juga dengan sebutan Tari Cak atau Tari Sanghyang. Tarian Kecak berasal dari desa Pecatu, Kuta Selatan, Bali dan memiliki berbagai mitos yang menarik.
Menurut mitos yang berkembang, tarian Kecak awalnya muncul sebagai bentuk upacara agama Hindu yang dilakukan oleh penduduk desa Pecatu.
Baca juga: Sejarah Tari Kecak Berasal dari Bali dan Pola Lantainya
Upacara ini dilakukan untuk mengusir roh jahat yang sering mengganggu ketentraman desa. Dalam upacara ini, para penduduk desa duduk bersila dan menempatkan beberapa alat musik di sekeliling mereka, termasuk alat musik yang terbuat dari kulit kerang.
Namun dalam perkembangannya, upacara ini diubah menjadi tarian Kecak yang melibatkan banyak penari. Para penari duduk di lingkaran besar dan menyerukan kata 'cak' secara berulang-ulang sambil mengepalkan tangan mereka.
Gerakan-gerakan ini dikombinasikan dengan cerita dari Ramayana, yang diadaptasi menjadi bentuk tarian.
Mitos lain yang terkait dengan tari Kecak adalah tentang kekuatan mistisnya. Konon, ketika para penari melantunkan nyanyian-nyanyian khusus, mereka bisa memanggil roh-roh leluhur dan memohon bantuan mereka. Mitos lain juga beredar siapa pun yang mendekati sang penari bisa kesurupan.
Dalam beberapa kasus, roh-roh ini dapat memberikan perlindungan dan membantu dalam situasi-situasi yang sulit.
Baca juga: Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana, Berikut Foto-fotonya
Tari Kecak juga dianggap memiliki kekuatan magis untuk melindungi pulau Bali. Konon, para penari dapat membentuk lingkaran yang melindungi Bali dari segala bentuk bahaya dan kejahatan.
Mitos-mitos yang terkait dengan Tari Kecak menunjukkan betapa pentingnya tarian ini dalam kehidupan masyarakat Bali.
Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, tarian ini juga memiliki nilai religius dan kepercayaan mistis yang sangat kuat.
Bagi masyarakat Bali, Tari Kecak bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga merupakan simbol dari kekuatan dan keberanian mereka dalam menghadapi kehidupan.
