Kota Pekanbaru, merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di pulau Sumatera dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi tertinggi. Pekanbaru awalnya dikenal dengan nama ‘Senapelan’ dan dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut Batin.
Tepat pada 9 April 1689, diperbaharuilah sebuah perjanjian antara Kerajaan Johor dengan Belanda (VOC) dimana dalam perjanjian tersebut Belanda diberi hak yang lebih luas. Di antaranya pembebasan cukai dan monopoli terhadap beberapa jenis barang dagangan.
Selain itu, Belanda juga mendirikan Loji di Petapahan yang saat itu merupakan kawasan yang maju dan cukup penting. Karena kapal Belanda enggak bisa masuk ke Petapahan, maka Senapelan menjadi tempat perhentian kapal-kapal Belanda.
Dengan kondisi ini, Payung Sekaki atau Senapelan menjadi tempat penumpukan berbagai komoditi perdagangan baik dari luar maupun dari pedalaman. Karena terus berkembang, Payung Sekaki atau Senapelan memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan.
Menurut catatan yang dibuat oleh Imam Suhil Siak, Senapelan yang kemudian lebih populer disebut Pekanbaru resmi didirikan pada 23 Juni 1784 M oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah dibawah pemerintahan Sultan Yahya yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru.
Sejak ditetapkan sebagai ibu kota baru, Kota Pekanbaru mempersiapkan sejumlah bangunan dalam waktu singkat biar bisa menampung pemindahan kantor dan pegawai dari Tanjungpinang. Bahkan kini Pekanbaru sendiri telah menjelma sebagai kota dan Ibu Kota Riau yang maju.
Artikel Menarik Lainnya:
2 Rekomendasi Hidden Gem untuk Staycation di Bogor, Cocok buat Kaum Rebahan
Vatikan, Negara Terkecil di Dunia Bisa Dijelajah Kurang dari 1 Jam!
Mencicip Lezatnya Sate Lilit Ikan Marlin Warung Ari, Kuliner Murah Denpasar Sejak 1994
'Golden Emerald' Melon Paling Enak di Dunia Tumbuh Subur di Blora, Gimana Rasanya?
Serba Biru, Negara Ini Surganya Penggemar Smurf!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
