Tarian dalam bangsa Yunani kuno menjadi hal yang amat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menari bisa dilakukan dalam setiap acara, baik bahagia maupun berduka, sebab tarian bagi mereka adalah hadiah dari para dewa.
Dengan menari, orang Yunani menganggap diri mereka lebih mengekspresikan diri, emosi, bercerita dan juga berkomunikasi dengan orang lain. Tarian menjadi hal yang istimewa lantaran hadiah khusus yang dipercaya pemberian para dewa.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Orang-orang di Era Romawi Kuno Terobsesi dengan Karya Seni Erotis
Dikutip dari Ancient of Greek, tarian memiliki nilai yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Orang Yunani tidak hanya menari pada banyak kesempatan yang berbeda.
Orang Yunani juga melakukan beberapa aktivitas non-performatif seperti bermain bola atau latihan fisik berirama sebagai tarian. Fakta yang disebutkan oleh orang Yunani, menari tampak seperti respons alami tubuh, pikiran, dan jiwa terhadap musik.
Masyarakat Yunani bahkan akan menari jika mereka mendengar musik berirama. Tak peduli irama rancak atau melow, yang terpenting saat mendengar alunan musik orang Yunani langsung menggerakkan tubuh mereka mengikuti alunan tersebut.
Tarian Yunani sendiri dapat dilakukan sesuai kondisi dan situasi, banyak yang menyebut jika tarian Yunani bisa dilakukan individu maupun kelompok dalam setiap acara.
Aktivitas menari ini juga menjadi sarana untuk menjamu tamu atau membentuk proses dan bagian penting lainnya dari ritual keagamaan. Tarian religius sederhana dan biasanya hanya memiliki gerakan sederhana.
Baca Juga: Cerita di Balik Lambang 'Tongkat Dililit Ular' Jadi Simbol Kedokteran, dari Yunani Kuno
Seperti bergoyang dari sisi ke sisi, tarian itu dikenal sebagai Apollonian. Menari disertai dengan musik yang dimainkan pada kecapi, dan seruling.
Anggapan terakhir, melalui tarian manusia mampu dihormati, dipuji, dan dihibur. Rasa syukur pun mampu disampaikan kepada dewa lewat sebuah tarian.