Suku Inca yang merupakan sebuah kerajaan di wilayah yang sekarang adalah Peru. Kerajaan ini adalah peradaban berpengaruh yang banyak meninggalkan sejarah kehidupan yang unik.
Salah satu praktik budaya mereka yang diketahui baru-baru ini adalah melakukan persembahan anak-anak di atas gunung untuk disambar petir.
Hal ini terlihat dari penemuan para tim arkeologi. Mereka mempelajari sisa-sisa anak-anak berusia 500 tahun yang dikorbankan di puncak gunung berapi Ampato dan Pichu Pichu dari Andes, seperti yang dimuat IFL Science.
Di sana mereka menemukan banyak sisa-sisa tubuh manusia yang telah disambar petir.
Menurut para ilmuwan, kemungkinan besar mayat anak-anak dari seluruh kerajaan Inca diambil dari rumah mereka untuk dibunuh dan ditempatkan di atas gunung agar disambar petir.
Praktik ini konon dimaksudkan untuk mengangkat anak-anak ke status yang berada di antara manusia dan dewa.
Baca Juga: Suku Bagobo dan Tradisi Perempuan yang Meruncingkan Gigi
Para ahli mengatakan budaya Inca berpikir bahwa disetrum dengan satu miliar volt listrik dari langit adalah manifestasi rasa senang dari dewa.
Dalam praktik ini anak-anak dipilih karena 'kemurnian' mereka. Memiliki anak yang akan dikorbankan atas nama dewa dianggap sebagai sebuah kehormatan.
Sisa mayat anak-anak yang pertama kali ditemukan dari dua dekade lalu itu ditemukan duduk di platform batu persegi panjang di pegunungan Ampato dan Pitchu-Pitchu di Peru.
Ilmuwan juga mengatakan suku Inca menganggap anak-anak yang murni dan belum tersentuh dapat menjadi perantara untuk membujuk para dewa untuk membuat keputusan tertentu.
Artikel Menarik Lainnya:
- Legenda Maria Labo, Wanita Pemangsa Manusia di Filipina
- Mitos Menghubungi Nomor Telepon Hantu, Berani Coba?
- Mitologi Titan Atlas dan Asal Usul Istilahnya Sebagai Buku Peta Bumi