Apakah Perjalanan Waktu Sehar-hari Itu Mungkin? Ini Penjelasan Menurut Pakar

- Jumat, 14 Januari 2022 | 22:28 WIB
Ilustrasi perjalanan waktu. (Photo/Ilustrasi/NBC News)
Ilustrasi perjalanan waktu. (Photo/Ilustrasi/NBC News)

Berdasarkan catatan tentang perjalanan waktu (Time Travel), apakah hal itu mungkin bisa terjadi? Maka jawabanya bisa. Namun, hal tersebut tidak semudah seperti apa yang kita pikirkan.

Perjalanan waktu menjadi hal yang cukup familiar karena banyaknya penulis fiksi ilmiah yang mendorong genre ini menjadi luas dan memiliki banyak peminat. Meskipun banyak orang yang terpesona dengan kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan, bukti perjalanan waktu masih menjadi misteri.

Stephen Hawking dalam bukunya "Black Holes and Baby Universes" (Bantam, 1994) pernah mengatakan bahwa "Bukti terbaik yang kita miliki bahwa perjalanan waktu tidak mungkin, dan tidak akan pernah terjadi, adalah bahwa kita tidak pernah diserang oleh gerombolan turis dari masa depan."

Sains memang mendukung sejumlah pembengkokan waktu. Misalnya, teori relativitas khusus fisikawan Albert Einstein menyatakan bahwa waktu adalah ilusi yang bergerak relatif terhadap pengamat. Seorang pengamat yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami waktu, dengan semua efek sampingnya (kebosanan, penuaan, dll.) jauh lebih lambat daripada pengamat yang diam. Itu sebabnya astronot Scott Kelly menua sedikit lebih sedikit selama setahun di orbit daripada saudara kembarnya yang tinggal di Bumi. 

Einstein mengembangkan teori relativitas khusus pada tahun 1905. Seiring dengan perluasannya kemudian, teori relativitas umum , telah menjadi salah satu prinsip dasar fisika modern. Relativitas khusus menggambarkan hubungan antara ruang dan waktu untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan konstan dalam garis lurus. 

Baca juga: Jadi Nasihat Orang Tua, Mengapa Kita Tidak Boleh Makan di Sudut Meja?

-
Gambar dari Teleskop Luar Angkasa Hubble ini menunjukkan galaksi-galaksi yang jaraknya sangat jauh seperti dulu kala. Kredit: NASA, ESA dan R. Thompson. (Photo/Univ. Arizona)

Di samping itu, teleskop luar angkasa NASA juga memberi cara untuk melihat ke masa lalu. Teleskop membantu manusia melihat bintang dan galaksi yang sangat jauh. Butuh waktu lama bagi cahaya dari galaksi yang jauh untuk mencapai Bumi. Jadi, ketika melihat ke langit dengan teleskop, kita dapat melihat seperti apa bintang dan galaksi itu dulu sekali.

Bisakah kita menggunakan perjalanan waktu dalam kehidupan sehari-hari?

-
Teori relativitas Einstein mengatakan bahwa ruang dan waktu saling terkait. (Photo/NASA)

 

Menyadur dari laporan NASA, Jumat (14/11/2022), kita tidak bisa menggunakan mesin waktu untuk melakukan perjalanan ratusan tahun ke masa lalu atau masa depan. Perjalanan waktu seperti itu hanya terjadi di buku dan film. Tetapi perhitungan perjalanan waktu memang memengaruhi hal-hal yang kita gunakan setiap hari.

Misalnya, ilmuwan NASA menggunakan satelit GPS untuk membantu menemukan cara menuju ke tempat baru. Para ilmuwan itu menggunakan versi GPS dengan akurasi tinggi untuk melacak lokasi satelit di luar angkasa. Satelit GPS mengorbit di sekitar Bumi dengan sangat cepat sekitar 8.700 mil (14.000 kilometer) per jam. Ini memperlambat jam satelit GPS sepersekian detik.

Hal ini menjelaskan bagaimana Teori Einstein mengatakan kalau gravitasi melengkungkan ruang dan waktu, menyebabkan perjalanan waktu melambat. Jauh di atas tempat satelit mengorbit, gravitasi bumi jauh lebih lemah. Hal ini menyebabkan jam di satelit GPS berjalan lebih cepat daripada jam di Bumi.

 

-
Satelit GPS mengorbit di sekitar Bumi dengan kecepatan sekitar 8.700 mil (14.000 kilometer) per jam. (Photo/NASA)

 

Hasil gabungannya adalah bahwa jam pada satelit GPS mengalami waktu dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari 1 detik per detik. Untungnya, para ilmuwan dapat menggunakan matematika untuk mengoreksi perbedaan waktu ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X