Film KKN di Desa Penari tengah menjadi sorotan sepekan belakangan ini. Film yang diangkat dari kisah nyata pengalaman mahasiswa saat perjalanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu pun telah ditonton hingga dua juta lebih penonton.
Kisah KKN di Desa Penari ini pertama kali muncul di Twitter lewat sebuah unggahan utasan pengguna Twitter bernama akun Simple Man pada 2019.
Melalui Twitternya, Simple Man menceritakan kronologi kejadian mengerikan yang dialami sekelompok mahasiswa saat melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil di Jawa Timur.
Sontak utasan itu viral di berbagai media sosial hingga diangkat menjadi sebuah film layar lebar.
Simple Man mengawali utasan tersebut dengan menceritakan bahwa ada kejadian mengerikan yang dialami sekelompok mahasiswa dari universitas yang enggan disebutkan namanya saat melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil di Jawa Timur.
Dia menyamarkan nama desa yang dikunjungi oleh kelompok KKN itu dengan menyebutnya sebagai Desa Penari di sebuah kota B di Jawa Timur.
Simple Man mengatakan ada sebanyak 14 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN tersebut. Namun untuk menyederhanakan jalan cerita, dia hanya berfokus pada enam mahasiswa yang terlibat dalam kejadian yang mengerikan ini.
Keenam mahasiswa tersebut yakni Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu.
Dia menyebutkan enam mahasiswa itu mulai merasa ada yang aneh dengan desa tersebut sejak dari perjalanan menuju desa. Misalnya, Nur, yang mengaku mendengar suara gamelan dan melihat sosok penari di tengah hutan.
Sementara itu, kepala desa di desa Penari yang bernama Pak Prabu memberikan peringatan kepada mahasiwa tersebut untuk tidak melewati batas gapura berupa janur kuning setibanya mereka di desa Penari.
Seiring berjalannya waktu saat mereka melaksanakan KKN, beberapa mahasiswa mengalami teror makhluk gaib. Hal ini dialami oleh Nur, Widya, hingga Bima.
Nur disebut memiliki seorang 'pelindung' makhluk halus yang dapat menyelamatkannya dari serangkaian kejadian mengerikan di desa Penari.
Sementara, teman-temannya yang lain malah melanggar sejumlah pantangan yang seharusnya tidak boleh dilakukan di desa tersebut.
Seluruh mahasiswa tersebut terus mendapatkan teror dari makhluk gaib hingga beberapa di antaranya meninggal dunia.
