Belakangan ini para ilmuwan dari Northeastern University berhasil mengembangkan cara untuk membuat air laut dapat diminum dengan menggunakan kotoran sapi yang menawarkan cara ramah lingkungan untuk memerangi krisis air di Bumi.
Dijelaskan bahwa proses transformasi itu dimulai dengan mengumpulkan kotoran segar dari peternakan. Kotoran ini kemudian diolah dengan cara diledakkan dengan panas yang hebat pada suhu hingga 1700 derajat celsius.
Setelah itu, panas yang cukup tinggi melenyapkan semua bakteri yang ada di kotoran. Proses ini juga mengubah kotoran menjadi bubuk karbon yang peneliti ubah menjadi busa untuk menyaring garam dari air laut.
Baca juga: Ribuan Karyawan di Korea Selatan Pakai Kostum 'Squid Game' dan Gelar Demonstrasi Nasional
Dilansir dari India Times, Jumat (22/10/2021), filter tersebut diketahui tidak memerlukan listrik apa pun untuk bekerja dan hanya memerlukan sinar matahari untuk mengaktifkan prosesnya. Lalu, dengan waktu yang singkat alat itu bisa bekerja secara ajaib.
Yi Zheng, seorang profesor di Universitas Northeastern menjelaskan bahwa sistem desalinasi konvensional membutuhkan bahan yang mahal dan bukan alternatif yang berkelanjutan. Selain itu, lebih boros energi karena mengkonsumsi satu ton listrik.
Namun, metode baru yang dikembangkan oleh Zheng dan timnya tidak hanya memakan lebih sedikit daya, tetapi juga lebih efektif dalam mengurangi konsentrasi natrium, mengalahkan standar industri yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (AS) untuk air minum.