Mara Salvatrucha atau MS-13 merupakan salah satu geng jalanan paling ditakuti di Amerika Serikat, bahkan dunia. Anggota geng ini dikenal dengan kebrutalan dan kebengisannya.
Mereka tak segan-segan melakukan pemerasan, penculikan, penyiksaan dan pembunuhan. Mereka juga mengedarkan narkoba hingga pemerintah AS pernah memasukkan MS-13 dalam daftar organisasi kejahatan transnasional.
Dikutip dari BBC, MS-13 awalnya lahir di barrios di Los Angeles pada 1980-an. Geng ini awalnya didirikan oleh imigran yang menyelamatkan diri dari perang sipil El Salvador yang lama dan brutal.
Anggota lain geng itu berasal dari Honduras, Guatemala dan Meksiko. Pada 2008, FBI memperkirakan anggota MS-13 berjumlah antara 6.000 sampai 10.000 orang di AS, dan menjadikan mereka salah satu kelompok kriminal terbesar di AS.
Menargetkan Remaja
MS-13 sendiri kerap merekrut remaja miskin dan bermasalah. Saat bergabung dengan kelompok ini, remaja tersebut biasanya menerima pukulan brutal selama 13 detik.
Baca juga: Kisah Kekejaman Ed Gein, Si Penjarah Mayat untuk Digunakan Sebagai Figuran hingga Trofi
Mereka juga dituntut melakukan kejahatan, seringnya pembunuhan untuk geng tersebut. Anggota geng ini juga menjual heroin, kokain, serta obat-obatan lain.
Mereka juga memiliki ciri khas dengan tato berbentuk MS dan Salvatrucha di sekujur tubuhnya. Selain itu, ada juga tato besar di dada yang membuat mereka jadi anggota seumur hidup. Bahkan bila memaksa keluar geng, tak jarang malah jadi target pembunuhan anggota geng lainnya.
Kejahatan Serius
Beberapa kasus penting yang terkait dengan geng ini termasuk pembunuhan dua remaja perempuan SMA yang diserang menggunakan parang dan pemukul bisbol. Kejadian tersebut terjadi saat korban berjalan melewati kawasan geng ini di New York, Maret 2017.
Empat terduga anggota MS-13 dituntut atas keterlibatan dalam kasus tersebut. Dua anggota lainnya juga dituntut dalam waktu bersamaan atas tuduhan pembunuhan.
Baca juga: Kekejaman Harold Frederick Shipman, Dokter 'Pencabut Nyawa' yang Tewaskan 265 Pasiennya
Atas kejahatan-kejahatannya, FBI kemudian melakukan penggerebekan anti-geng pada akhir 1990-an yang menyebabkan ratusan anggota awal geng ini dideportasi ke negara-negara Amerika Tengah, tempat mereka mendirikan 'cabang'.
Pemasukan geng ini sendiri sempat mencapai US$31,2 juta atau sekitar Rp400 miliar lebih. Menurut informasi dari operasi polisi Salvador skala besar yang diperoleh oleh koran El Faro, sebagian besar dari bisnis narkoba dan pemerasan.
