Heboh Konsorsium 303, Kapolri Sutanto Pernah Berantas Beking Judi Online Sampai ke Akarnya

- Selasa, 23 Agustus 2022 | 14:40 WIB
Kapolri Sutanto (Wikipedia/istimewa)
Kapolri Sutanto (Wikipedia/istimewa)

Belum tuntas kasus kematian brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat, tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo malah terseret kasus lain. Jenderal bintang dua itu diduga menjadi beking kasus 303 alias judi online.

Rumor grafik konsorsium 303 Kaisar Sambo juga beredar luas di media sosial. Bahkan sejumlah petinggi Polri, pengusaha hingga crazy rich masuk di dalamnya. 

-
Grafik konsorsium 303 Kaisar Sambo (Twitter/@opposite090192)

Meski begitu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo beberapa waktu lalu menyebut bahwa informasi itu belum tentu benar. Hanya saja, Dedi memastikan, seluruh aktivitas perjudian, premanisme, dan narkoba akan ditindak tegas oleh kepolisian.

Sebelumnya heboh konsorsium 303 Kaisar Sambo, dahulu institusi Polri juga pernah tercoreng dengan kasus yang sama. 

Beruntung saat itu korps Bhayangkara pernah dipimpin Kapolri Jenderal Pol Sutanto yang sepak terjangnya dalam menumpas segala bentuk perjudian dan premanisme tidak perlu diragukan.

Baca juga: Misteri Wajah Istri Ferdy Sambo, Konon yang Muncul ke Publik Bukan Putri Candrawathi Asli

Kapolri era Presiden SBY ini tak kenal kompromi terhadap perjudian yang dulu sempat menjamur di berbagai daerah. Bahkan dia tak segan memecat Kapolda demi menuntaskan judi sampai ke akar-akarnya. 

Dirangkum dari berbagai sumber, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada 27 Juli 2005 pernah menyerahkan laporan rekening tak wajar 15 perwira polisi pada Kapolri Sutanto.

Jumlah minimal rekening itu sekitar ratusan juta sampai miliaran rupiah dalam bentuk bergam. Ada mata uang rupiah, valuta asing (valas), maupun dalam bentuk obligasi atau reksadana. 

Berdasarkan laporan itu, pada September 2005, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri melansir temuan unsur pidana pada kepemilikan rekening mencurigakan pada tujuh di antara 15 laporan itu.

-
Kapolri Sutanto (istimewa)

Sementara pada Desember 2005, Kapolri Sutanto mengganti pejabat di 13 Polda sekaligus. Diantaranya di Polda Bali, Jatim, Banten, Sulsel, Sulut, Sumut, Sumsel, Riau, Bangka Belitung, Kepri, Kalsel, NTB dan NTT.

Sehingga pada akhirnya, Kapolri Sutanto mampu menuliskan dengan tinta emas pemberantasan judi selama masa jabatannya yang berakhir 2008.

Tak hanya itu berdasarkan catatan di laman resmi Polri, Kapolri Sutanto menuntaskan berbagai masalah krusial selama menjabat. Di antaranya:

  • Pencanangan pemberantasan perjudian pada 100 hari pertama menjabat yang terhitung sukses dalam pelaksanaannya.
  • Meringkus buron gembong kasus terorisme asal Malaysia, Dr Azahari di Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur.
  • Pengungkapan identitas para pelaku Bom Bali 2005.
  • Penyelesaian kasus penyuapan saat penanganan kasus LC Fiktif yang diduga kuat menyeret petinggi Polri yakni Brigjen Pol Samuel Ismoko, Kombes Irman Santosa, dan Kabareskrim Komjen Pol Suyitno Landung.

 
 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X