Belakangan para ilmuwan yang meneliti tentang hewan purba banyak sekali menemukan spesies-spesies baru. Seperti yang baru-baru ini, seekor spesies ditemukan yang dianggap sebagai 'hewan abadi'.
Penemuan spesies 'hewan abadi' merupakan spesimen terbaru Tardigrade yang dilakukan di Kyrgyzstan. Peneliti menemukan bahwa salah satu tardigrade merupakan spesies baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Baca Juga: 5 Hewan yang Hidup di Lingkungan Ekstrim, Mulai dari Dingin hingga Panas Menyengat
Dikutip dari LiveScience, spesies ini berwarna kuning hingga oranye tua dengan memiliki tubuh yang besar dan juga montok. Ciri lainnya memiliki mata besar, bulat, kristal hitam dan memiliki cirri yang mirip seperti tentakel dan cakar halus.
Untuk spesies tardigrade sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1773. Tardigrade sendiri merupakan kelompok hewan invertebrata mikroskopis yang terkenal akan kemampuannya bertahan hidup di berbagai kondisi.
Karena hal ini lah, makhluk yang satu ini disebut sebagai 'hewan abadi'. Tradigrade mampu bertahan hidup tanpa makan dan air selama 30 tahun. 'Hewan abadi' ini pun juga mampu bertahan hidup di suhu minus 272 derajat Celcius.
Pengamatan pertama Tardigrade pada abad ke-18 M itu, berpusat di sekitar gaya berjalan mereka yang khas. Mereka digambarkan, secara berurutan, sebagai 'beruang air' karena gaya berjalan mereka yang lambat dan lamban.
Tardigrade juga dapat menahan tekanan dari hampir 0 atm di ruang angkasa hingga 1.200 atm di dasar Palung Marianas. Tardigrade juga tahan terhadap tingkat radiasi hingga 5.000-6.200 Gy.
Spesies ini dapat ditemukan di semua benua kecuali Australasia dan Antartika, dengan kemungkinan Asia Tengah sebagai yang utama tempat radiasi spesies.
Untuk spesies baru ini, diketahui bersifat dioecious. Spesies ini memerlukan modifikasi diagnosis genus untuk mengakomodasi perpanjangan cirri yang kontras dengan cirri peribukal bulat yang khas untuk Cornechiniscus.
