Post-mortem photography merupakan pemotretan untuk orang yang sudah meninggal dunia pada awal abad ke-19, di era Ratu Victoria.
Bagi orang-orang zaman sekarang mungkin hal ini cukup mengerikan, namun, fotografi post-mortem pernah menjadi praktik umum karena cinta dan rasa hormat.
Hal itu dulunya hal biasa, sebab Di masa itu kematian dianggap bagian yang sangat penting dari kehidupan.
Praktik ini dilakukan dulunya sebagai bentuk duka dan peringatan baik dalam budaya Amerika maupun Eropa.
Baca juga: Fakta Monyet Howler, Hewan yang Suka Melolong dan Punya Suara yang Keras
Biasanya pihak keluarga akan mendadan orang yang telah meninggal dunia sedemikian rupa, lalu dilakukan sesi foto bersama dengan keluarga yang masih hidup.
Bahkan beberapa foto yang beredar, terlihat potret orang yang sudah meninggal tersebut memiliki ekspresi layaknya orang yang masih hidup.
Pada zaman sekarang, masih ada beberapa orang yang mempertahankan tradisi Post-mortem photography ini untuk dijadikan sebagai kenangan terakhir bersama keluarga.