Peneliti Temukan Peninggalan Zaman Batu Tua di China, Ada Pisau Berusia 40 Ribu Tahun

- Sabtu, 5 Maret 2022 | 13:48 WIB
Penemuan peninggalan zaman batu tua di China (Istimewa)
Penemuan peninggalan zaman batu tua di China (Istimewa)

Belum lama ini, peneliti dari Hebei Provincial Institute of Cultural Relics and Archeology, Shijiazhuang, China menemukan sisa-sisa peninggalan budaya Zaman Batu Tua.

Dilansir Daily Mail, peninggalan Zaman Batu Tua itu ditemukan di Xiamabei, sebuah situs Palaeolitik yang dirawat dengan baik di Lembah Nihewan di utara China. Adapun salah satu temuan mereka yaitu alat-alat kecil seperti pisau dari batu yang diperkirakan berusia 40.000 tahun.

Meskipun tidak ditemukan adanya sisa-sisa manusia di Xiamabei, namun tim menemukan bahan untuk memproses oker, batu yang mengandung besi yang digunakan untuk membuat pisau.

-
Arkelog menemukan peninggalan zaman batu tua di Lembah Nihewan, China (Istimewa)

Diperkirakan alat tersebut digunakan oleh Homo sapiens di situs tersebut, meskipun mungkin mereka bertemu dengan Denisovans atau Neanderthal ketika mereka tiba di sana, sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Di Xiamabei, hominin kemungkinan melakukan aktivitas di sekitar api unggun, membawa peralatan batu seperti pisau untuk melakukan tugas-tugas termasuk pengolahan kulit dan tanaman, dan berbagi makanan termasuk daging yang mereka buru.

"Xiamabei berdiri terpisah dari situs arkeologi lain yang dikenal di China, karena memiliki serangkaian karakteristik budaya baru pada masa awal," kata Fa-Gang Wang, peneliti yang pertama kali menggali situs tersebut.

Temuan di Xiamabei termasuk bukti paling awal yang diketahui tentang pemrosesan oker di kawasan Asia Timur. Bahkan, oker telah digunakan 'secara luas' di daerah itu.

Artefak termasuk dua potong oker dengan komposisi mineral yang berbeda dan lempengan batu kapur memanjang dengan area halus yang mengandung noda oker, semuanya pada permukaan sedimen bernoda merah.

-
Lembah Nihewan (Istimewa)

Analisis menunjukkan bahwa berbagai jenis oker dibawa ke Xiamabei dan diproses dengan cara ditumbuk atau melalui proses alami seperti abrasi untuk menghasilkan bubuk dengan warna dan ukuran berbeda.

Jumlah oker yang diproduksi di lokasi begitu besar sehingga bahan sisa secara permanen memenuhi area tersebut.

Sementara itu, kumpulan alat-alat batu, yang oleh para peneliti digambarkan sebagai 'unik' dan 'inovatif' dan terdiri dari total 382 artefak, menunjukkan keterampilan yang kompleks untuk saat itu, lapor tim tersebut.

Keterampilan ini termasuk miniaturisasi - hampir semua potongan lebih kecil dari 1,5 inci, dan sebagian besar di bawah 0,7 inci.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X