Pada 9 Maret 1978, tepat hari ini 44 tahun lalu, jalan tol pertama Indonesia, Jalan Tol Jagorawi diresmikan Presiden Soeharto. Kini jalan tersebut dikenal sebagai salah satu jalan tol paling angker.
Jalan Tol Jagorawi atau Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi merupakan jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dengan Bogor dan Ciawi yang mulai dibangun pada 1973.
Pada awal pembangunannya, pemerintah tidak mempersiapkan Jalan Tol Jagorawi sebagai jalan tol. Ketika jalan tersebut selesai dibangun pada 1978, pemerintah mulai memikirkan bagaimana biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut tanpa membebani anggaran pemerintah.
Lalu, Menteri Pekerjaan Umum kala itu, Sutami mengusulkan kepada presiden agar jalan tersebut dijadikan sebagai jalan tol. Sekitar dua pekan sebelum diresmikan, diterbitkan PP No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Persero yang mengurusi dan mengelola infrastruktur jalan raya.
Dari PP tersebutm berdirilah badan usaha persero PT Jasa Marga (Persero), sepekan sebelum Jalan Tol Jagorawi diresmikan dan menjadi jalan tol pertama di Indonesia.
Dikenal sebagai jalan tol angker
Sebagai jalan tol pertama dan tertua di Indonesia, Jalan Tol Jagorawi sudah lama dikenal sebagai jalan tol paling angker.
Menurut cerita masyarakat yang beredar, para pengendara sering melihat adanya penampakan mobil tua yang melaju kencang tanpa ada pengemudinya.
Selain itu, jalan tol ini sering kali terjadi kecelakaan yang sudah cukup banyak menelan korban jiwa.
Salah satu kecelakaan yang paling menyedot perhatian yang terjadi Jalan Tol Jagorawi adalah kecelakaan yang melibatkan anak musisi Ahmad Dhani, Dul Jaelani.
Kecelakaan itu terjadi ketika mobil Mitsubishi Lancer Evolution yang dikendarai Dul menabrak pembatas jalan hingga kemudian 'terbang' dan menewaskan sebanyak enam orang.
Selain itu, putra dari Hatta Rajasa, M Rasyid Amrullah juga pernah mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi yang menyebabkan dua orang tewas.
