Pada Juli 1958, gempa bumi berkekuatan 8,3 SR yang berpusat di sesar Fairweather mengguncang pantai selatan Alaska.
Gempa bumi itu menyebabkan tanah longsor besar di dekat Teluk Lituya, yang memicu gelombang tsunami yang sangat dahsyat.
Tercatat gelombang tsunami kala itu mencapai 1.719 kaki atau 524 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari Empire State Building New York (443 meter).
Hermann Fritz, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Institut Teknologi Georgia mengatakan tsunami tersebut diklaim sebagai gelombang terbesar yang pernah tercatat dan disaksikan oleh mata manusia.
Itu gelombang tsunami, lalu berapa ombak tertinggi dalam keadaan normal yang pernah ditakluki peselancar?
Dilansir Live Science, peselancar Portugis, Antonio Laureano memecahkan rekor ombak tertinggi yang pernah ditakluki yaitu setinggi 30,9 meter di Nazare, sebuah kota di Portugal Barat pada 20 Oktober 2020.
Saking tinggi dan besarnya, ombak laut tersebut terlihat dari luar angkasa dan berhasil diabadikan oleh Landsat 8, satelit yang dioperasikan oleh NASA dan US Geological Survey.
Kendati demikian, rekor ini tidak diakui secara resmi oleh World Surf League (WSL) karena tidak ada pihak WSL yang dapat mengkonfirmasi ketinggian gelombang.
Diketahui, ombak perairan terbuka terbesar yang pernah tercatat setinggi 19 meter yang terdeteksi oleh pelampung di Atlantik Utara pada 17 Februari 2013, menurut Organisasi Meteorologi Dunia.
Pada 17 November 2020, pelampung di dekat Pulau Vancouver, British Columbia mencatat gelombang nakal paling ekstrem yang pernah ada yaitu 17,6 meter.
Gelombang nakal merupakan gelombang yang sangat tinggi lebih dari dua kali lipat gelombang besar di sekitarnya yang muncul secara spontan di laut terbuka.
