Plain of Jars, Situs Guci Megalitik di Dataran Tinggi Laos

- Kamis, 26 November 2020 | 10:12 WIB
Plain of Jars, Situs Guci Megalitik . (Atlasobscura/Depositphotos.com)
Plain of Jars, Situs Guci Megalitik . (Atlasobscura/Depositphotos.com)

Plain of Jars adalah kumpulan batu besar seperti guci yang tersebar di seluruh dataran Xieng Khouang, Laos. Struktur batu sebagian besar terbuat dari batuan sedimen dengan berat hingga 14 ton.

Sampai saat ini, asal-usul guci megalitik ini tidak diketahui, meskipun para arkeolog percaya bahwa guci tersebut awalnya digunakan antara 1.500 dan 2.000 tahun yang lalu. 

Banyak peneliti berteori bahwa guci itu mungkin pernah berfungsi sebagai guci pemakaman atau penyimpanan makanan.

Sementara menurut legenda lokal Laos, guci itu diciptakan oleh Khun Cheung, seorang raja raksasa kuno yang dulunya tinggal di dataran tinggi. 

Dikatakan bahwa setelah Cheung melalui pertempuran yang panjang dan penuh kemenangan, ia menciptakan kendi untuk menyeduh anggur beras untuk perayaan dalam jumlah besar.

-
Plain of Jars. (Wikimedia/Jakub Halun)

Baca Juga: Monumen Islam di New Delhi Ini Menjadi Situs Warisan Dunia

The Plain of Jars menerima sedikit perhatian Barat sampai tahun 1930-an, ketika arkeolog Prancis Madeleine Colani mulai melakukan survei di daerah tersebut.

Colani menemukan gua di dekatnya yang menampung sisa-sisa manusia, seperti tulang dan abu yang terbakar, membuatnya percaya bahwa guci itu adalah guci pemakaman untuk kepala suku. 

Sementara peneliti lain yakin guci tersebut merupakan bagian dari jalur perdagangan besar. Ia berguna untuk menampung air hujan monsun untuk digunakan para pelancong karavan selama musim kemarau. 

-
Plain of Jars, Situs Guci Megalitik . (Flickr/Mr ATM)

Wisatawan akan menggunakan air dan kemudian meninggalkan barang-barang atau sesaji di dalam toples, sehingga menjelaskan penemuan perhiasan dan berbagai macam barang  di dalam guci-guci itu sebelumnya.

Plain of Jars telah diajukan untuk status sebagai situs Warisan Dunia UNESCO. Sayangnya kawasan ini menjadi salah satu situs arkeologi paling berbahaya di dunia.

Itu karena beberapa dari ribuan bom yang tidak meledak yang tersisa dari Perang Rahasia tahun 1960-an masih menyebabkan cedera sampai hari ini. 

Dengan demikian, hanya beberapa kawasan yang terbuka untuk pengunjung. Dan setiap kunjungan membutuhkan bantuan seorang ahli untuk melewati banyak kawah bom besar dan gugusan kawah. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X