Setiap tanggal 31 Agustus setiap tahunnya, penduduk kota kecil Nejapa, di Salvador turun ke jalan untuk merayakan Festival Bola Api atau Bolas del Fuego.
Festival Bola Api ini dilakukan untuk memperingati letusan gunung berapi yang terkenal pada tahun 1922. Pada saat itu para penduduk sampai harus dievakuasi untuk menghindari dampak dari letusan gunung.
Menurut legenda letusan gunung saat itu adalah pertempuran antara pelindung lokal, Santo San Jeronimo dengan Iblis.
Sebagai penghormatan atas bentrokan kebaikan dan kejahatan ini, Nejapa mengadakan Festival Bola Api yang menggambarkan bola api yang terlempar dari gunung meletus ketika itu.
Dalam festival ini masyarakat membagi dua tim yang terdiri dari beberapa laki-laki. Mereka mengecat wajah mereka agar terlihat seperti tengkorak, membuat bola dari kain yang telah direndam dalam minyak tanah, menyalakannya dengan api dan melemparkannya satu sama lain dalam jarak dekat.
Sementara kerumunan masyarakat lain menonton dan menyemangati mereka.
Dalam kalender Nejapa, Festival Bola Api atau Bolas del Fuego adalah salah satu acara yang paling menonjol.
Saat acara ini berlangsung pihak medis darurat dan armada polisi akan siap sedia jika saja kekacauan tak terhindarkan terjadi.
