Salah satu orang terkaya Amerika Serikat bernama James Bedford pada tahun 1967 mengalami penyebaran kanker dari ginjal ke paru-paru.
Meski dirawat secara aktif namun hasilnya tak terlalu memuaskan hingga ia tak lagi takut dengan rasa sakit yang menyiksa dirinya.
Dia hanya takut tidak akan bisa menikmati hal-hal yang dia miliki untuk waktu yang lama.
Hingga ia membaca ide Dr. Robert Ettinger yang dianggap sebagai bapak tes pembekuan tubuh dan pendiri Cryonics Institute yaitu layanan pembekuan tubuh setelah kematian.
Bedford memutuskan untuk bergabung dengan Robert dengan menggunakan uangnya sendiri dan mengumumkan bahwa dirinya akan bangun pada tahun 2017, tepat 50 tahun kemudian.
Pada 12 Januari 1967, Bedford menghentikan jantungnya di sebuah panti jompo pada usia 73 tahun.
Sejumlah perawatan dilakukan pada tubuh Bedford untuk tetap menjaga sirkulasi darah, jumlah darah dan melindungi organ dalam tubunya.
Meski banyak kesulitan dan tantangan, tubuh Bedford masih membeku hingga bertahun-tahun kemudian.
Pada tahun 1982, Mike Darwin, perwakilan dari Alcor Life Extensions Foundation, sebuah perusahaan pembekuan tubuh AS membujuk keluarga Bedford untuk membawanya ke fasilitasnya.
Mike Darwin menggunakan asuransi akhir hidupnya untuk menjaga kondisi tubuh Bedford agar tetap baik.
Namun pada 25 Mei 1991, tubuh Bedford mulai berubah warna, hidungnya robek dan dua lubang muncul di tubuhnya.
Tubuhnya ditempatkan di dalam tangki, dipompa dengan nitrogen cair menunggu hasil eksperimen yang diharapkan.
Sampai pada tahun 2017, waktu yang ditargetkan tiba. Tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Secara teoritis, kondisi Bedford belum dinilai mati namun tidak dapat dianggap masih hidup.
Para ahli banyak memberikan komentar bahwa pria itu telah meninggal dunia sejak memasuki proses pengujian.
