Pembantaian Kandahar, 16 Warga Sipil Afghanistan Tewas di Tangan Tentara Amerika

- Jumat, 11 Maret 2022 | 19:44 WIB
Pasukan Amerika Serikat (AS) menjaga lokasi setelah insiden pembantaian. (Photo/Wikipedia)
Pasukan Amerika Serikat (AS) menjaga lokasi setelah insiden pembantaian. (Photo/Wikipedia)

Pembantaian Kandahar dikenal sebagai Pembantaian Panjwai yang terjadi pada 11 Maret 2012. Aksi kejam itu dilakukan seorang tentara Amerika Serikat di Afghanistan.

Sersan Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Robert Bales membunuh setidaknya 16 warga sipil Afghanistan dan melukai enam lainnya di Distrik Panjwai, Provinsi Kandahar, Afghanistan.

Sedih sekaligus tidak manusiawi, setidaknya sembilan korban adalah anak-anak dan 11 korban lainnya berasal dari keluarga yang sama.

Mengerikannya lagi, Bales membakar beberapa mayat. Ia kemudian ditahan pada paginya ketika memberitahu pihak berwenang bahwa "Saya melakukannya".

Pada 23 Agustus 2013, hampir setahun setelah insiden itu, juri di Pangkalan Bersama Lewis-McChord di Fort Lewis, Washington menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat kepada Bales.

Pihak berwenang AS dan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) meminta maaf atas kematian tersebut. Pihak berwenang Afghanistan mengutuk tindakan itu, menggambarkannya sebagai "pembunuhan yang disengaja".

Majelis Nasional Afghanistan mengeluarkan resolusi yang menuntut pengadilan publik di Afghanistan, tetapi Menteri Pertahanan AS saat itu Leon Panetta mengatakan tentara itu akan diadili di bawah undang-undang militer AS.

Bales mengaku bersalah pada 5 Juni 2013 atas 16 tuduhan pembunuhan berencana sebagai ganti penuntutan yang tidak menuntut hukuman mati. Pada saat pembelaan, dia menyatakan bahwa dia tidak tahu mengapa dia melakukan pembunuhan itu.

Pihak berwenang Amerika Serikat menyimpulkan bahwa pembunuhan itu adalah tindakan satu individu. Pada tanggal 15 Maret 2012, tim penyelidikan parlemen Afghanistan yang terdiri dari beberapa anggota Majelis Nasional Afghanistan berspekulasi bahwa hingga 20 tentara AS terlibat dalam pembunuhan tersebut. 

Tim kemudian mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi klaim bahwa banyak tentara mengambil bagian dalam pembunuhan itu karena tidak adanya bukti yang kuat. Meski demikian, pembunuhan itu benar-benar menjadi cerita kelam di Afghanistan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X