Humoris atau yang dikenal dengan seseorang yang mempunyai selera humor umumnya lebih menarik daripada mereka yang strict atau kaku. Semua orang suka tertawa, terutama dengan saat orang lain menciptakan sebuah lelucon. Seorang yang humoris bisa memecah suasana yang dingin menjadi lebih ceria.
Biasanya, seseorang yang humoris biasanya lebih disukai, baik dia wanita maupun pria. Lantas, mengapa wanita lebih menyukai pria yang humoris? Untuk penjelasannya, salah seorang profesor Ilmu Komunikasi di University of Kansas, Jeffrey Hall jelaskan hal ini. Melansir Health Line, Hall memberikan contoh dari kondisi pertemuan pria dan wanita yang sebelumnya sama sekali tidak saling mengenal.
Ia mengatakan jika semakin sering pria mecnoba menjadi lucu dan semakin sering wanita tertawa, maka berpeluang semakin besar kemungkinan wanita itu tertarik padanya. Indikator menjadi ketertarikan adalah apabila keduanya terlihat tertawa bersama.
Dalam upaya untuk menyangkal hubungan antara humor dengan kecerdasan, Hall melakukan 3 penelitian. Pada awalnya, Hall pun melibatkan 35 orang untuk mempelajari 100 profil Facevook orang asing dan kemudian evaluasi mereka dibandingkan dengan survei yang dilakukan pengguna Facebook. Hall pun mempelajari survei itu untuk menentukan apakah orang yang memakai humor di Facebook cenderung lebih cerdas atau dianggap lebih cerdas.
Studi kedua, Hall melibatkan 300 mahasiswa. Mereka melakukan pengisian survei mengenai humor dalam pacaran. Hasilnya, Hall menemukan bahwa tidak ada hubungan antara seberapa pintar seseorang dan seberapa lucu dia. Untuk studi ketiganya, Hall kumpulkan 51 pasang mahasiswa heteroseksual lajang yang tidak ia kenal. Pasangan itu duduk di sebuah ruangan dan berbicara 10 menit, kemudian direkam.
Hall percaya bahwa reaksi fisik adalah tanda dari alasan yang mendasari tawa itu terjadi. Menurut Hall, manfaat positif dari tertawa dan yang menyertainya adalah respons tubuh pada apa yang dilakukannya, baik secara pribadi ataupun sosial.
“Jika hormon pelepas stres hadir ketika saya mengungkapkan kasih sayang kepada orang yang saya cintai, ekspresi kasih sayang itu masih sangat penting. Hanya saja, proses biologis adalah cara tubuh kita menyuruh kita untuk terus melakukan itu,” jelas Hall.
