Orang-orang Eropa pada zaman Abad Pertengahan memiliki budaya yang unik dalam menjaga hubungan intim mereka bersama pasangan. Pada zaman ini, orang-orang lebih memperhatikan bagaimana gairah seksual menjadi hal yang amat penting dalam membina hubungan dan mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Untuk mempertahankan kebahagian tersebut, orang-orang Abad Pertengahan selalu mencari cara agar mampu memberikan kepuasan dan juga kenyamanan dalam berhubungan intim bersama pasangan masing-masing.
Baca Juga: Pentingnya Orgasme Bagi Wanita, Dokter Boyke: Untuk Tingkatkan Peluang Hamil
Dikutip dari Livescience, Abad Pertengahan menjadi cikal bakal obat perangsang beredar di masyarakat dunia. Pada masa ini orang-orang menemukan formula untuk mendapatkan zat yang bisa dimanfaatkan dalam merangsang gairah seksual tiap pasangan mereka.
Dr. Eleanor Janega, sejarawan abad pertengahan yang berbasis di London, telah memberikan berbagai contoh afrodisiak abad pertengahan yang aneh dan teknik rayuan yang digunakan untuk membangkitkan kekasih pria di seluruh Eropa.
Dr. Janega berfokus pada zat-zat di Abad Pertengahan yang digunakan wanita untuk membuat suami mereka siap bercinta. Salah satu metode yang cukup aneh adalah menguleni adonan roti di tubuh telanjang mereka sebelum dipanggang dan disajikan kepada suami.
Prinsip rayuan yang serupa ada pula dengan menuangkan madu ke tubuh telanjang seseorang. Madu secara umum memainkan peran besar dalam zat perangsang gairah seksual di Abad Pertengahan.
Baca Juga: Bukan Mudah, Bercerai di Abad Pertengahan Harus degan Duel Sampai 'Maut' Memisahkan
Menurut sejarawan, Dr. Katherine Harvey, juga seorang dosen di Birkbeck, University of London, makanan dan minuman dianggap dapat menyelesaikan masalah seksual seperti impotensi dan infertilitas, dan teks medis dari abad pertengahan akhir.
Hal ini pula lah yang kemudian memberikan serangkaian informasi tentang makanan apa saja bisa membangkitkan gairah seksual para pria di Abad Pertengahan.
