Pohon Keramat di Dusun Memek Konon Dihuni Lelembut, Wanita Haid Dilarang Mendekat

- Sabtu, 27 Agustus 2022 | 19:14 WIB
Pohon kemarat Dusun Memek (Z Creators/Dio Masafan Mufio)
Pohon kemarat Dusun Memek (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Dusun Memek di Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jawa Timur viral di media sosial karena namanya yang menjurus ke alat kelamin wanita. Padahal asal benar penyebutannya, arti nama Dusun Memek sama sekali enggak vulgar.

-
Gapura di Dusun Memek (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Di balik namanya yang viral, ternyata ada kisah mistis di Dusun Memek.  Di areal perkebunan tembakau di Dusun Memek, ada sebuah pohon mangga yang dikelilingi pagar besi.

Pohon mangga tersebut diyakini warga sekitar sebagai pohon keramat, warga sekitar menyebutnya Punden Dok Katul alias makam Dok Katul.

-
Pohon keramat di Dusun Memek (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Tim Z Creators, Dio Masafan Mufio yang datang ke Dusun Memek kemudian menggali informasi dari warga sekitar. Menurut warga yang bernama Suwaji, punden Dok Katul merupakan tempat Danyang (bangsa lelembut yang menjaga desa) bermukim.

Lebih lanjut Suwaji menceritakan, punden tersebut menyimpan aura dan kekuatan magis yang luar biasa. Sehingga warga yang mau menanam padi atau panen, harus menggelar selamatan di punden biar mendapat berkah.

"Pada saat itu ada warga yang tidak menggelar selamatan, pada akhirnya warga banyak yang kesurupan,” tutur Suwaji.

-
Pohon keramat selalu meminta sesajen saat musim panen (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Selain itu, ada sejumlah benda wajib yang harus dibawa pada saat selamatan di punden Dok Katul, yaitu ayam ingkung dan jenang katul. Ayam ingkung sendiri merupakan olahan makanan dari ayam utuh.

Bukan cuma itu. Suwaji menambahkan bahwa ada pantangan bagi ibu hamil dan wanita yang sedang haid untuk melintas di areal punden Dok Katul. 

Pelafalan Dusun Memek

Nama Dusun Memek aslinya enggak memiliki arti yang jorok jika penyebutanya benar.

"Penyebutan yang benar adalah huruf ‘E’ dalam nama Memek berbunyi sama dengan huruf ‘E’ di kata ‘melayang’, ‘jelas’, atau kata ‘penat’.” tutur Suwaji, salah satu warga Dusun Memek. 

Pengucapan atau pelafalan nama Dusun Memek sebagian besar menyalahi prinsip ejaan yang disempurnakan (EYD). Huruf e dalam kata Dusun Memek, dibaca sebagai e (tajam) padahal seharusnya dibaca sebagai e (lemah).

Dalam ilmu Bahasa Indonesia, kata-kata dengan ejaan sama dengan pelafalan dan maknanya berbeda, disebut homograf.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X