Menelusuri Jejak Manusia Purba dan Kehidupan Prasejarah di Gua Braholo Jogja

- Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB
Gua Braholo, yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. (Z Creators/Edi Santoso)
Gua Braholo, yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. (Z Creators/Edi Santoso)

Gua Braholo, yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta merupakan salah satu situs prasejarah yang menarik untuk dikunjungi. Meskipun belum begitu terkenal, gua ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang mengundang rasa ingin tahu.

Perjalanan menuju Gua Braholo membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan kendaraan bermotor dari pusat Gunungkidul. Setibanya di lokasi, pengunjung akan disambut dengan suasana yang sunyi dan teduh. Untuk mencapai mulut gua, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga karena gua ini berada di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 357 mdpl.

Baca Juga: Sosok Andi Takdir, Difabel yang Ikut Nyaleg di Parepare Meski Dibully dan Dicap Nekat 

Gua Braholo memiliki ukuran yang cukup luas dengan formasi stalaktit di langit-langit dan stalagmit di bagian bawahnya. Tinggi langit-langit gua mencapai lebih dari 15 meter, sehingga sinar matahari dapat menerangi bagian dalam gua. Lantai gua sebagian besar terdiri dari tanah dengan lebar ruangan sekitar 39 meter dan panjang 30 meter. Luas keseluruhan gua ini sekitar 1.172 meter persegi. Keunikan lain dari Gua Braholo adalah adanya tiga pitch dengan kedalaman masing-masing sekitar 35 meter, 6 meter, dan 2 meter dengan kemiringan 25 derajat.

Namun, keindahan dan keunikan Gua Braholo tidak hanya terletak pada formasi batuan dan struktur gua itu sendiri. Gua ini juga merupakan saksi bisu kehidupan manusia purba. Di dalam gua ini, ditemukan 10 kerangka manusia yang diperkirakan hidup sekitar 9.000 tahun yang lalu. Fosil manusia yang ditemukan di Gua Braholo ini diperkirakan lebih muda dibandingkan fosil manusia purba di Sangiran. Temuan ini memberikan bukti adanya kehidupan manusia pada masa prasejarah di daerah Yogyakarta.

Terdapat Fosil Hewan Purba

-
Gua Braholo, yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. (Z Creators/Edi Santoso)

Selain kerangka manusia, fosil gigi gajah yang berusia sekitar 33.000 tahun juga ditemukan di Gua Braholo. Fosil tersebut ditemukan pada kedalaman 6-7 meter. Selain itu, fosil-fosil hewan lain seperti tulang belikat rusa, tulang belulang kera, babi, anjing, tikus, dan kerbau juga ditemukan di kedalaman 1-4 meter. Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut kemungkinan merupakan hasil buruan manusia prasejarah yang hidup ribuan tahun yang lalu di sekitar gua ini.

Baca Juga: Keberadaan Tukang Obras Kain di Bengkulu yang Bertahan di Tengah Gempuran Zaman

Selain peninggalan fauna, ditemukan juga alat-alat batu yang menggambarkan kehidupan manusia prasejarah. Dalam penelitian arkeologi, ditemukan juga kuburan 10 kerangka manusia purba dengan ras Australomesoid yang dipercaya sebagai nenek moyang manusia yang hidup di Yogyakarta.

Baca Juga: Jembatan Merah Gejayan, Penuh Kisah Mistis dan Penampakan Makhluk Ghaib

Salah satu temuan menarik adalah adanya alat-alat dari masa Neolitikum, ketika manusia mulai mengenal penggunaan periuk dari tanah liat sekitar 2.000 hingga 2.500 tahun yang lalu. Perkembangan penggunaan alat-alat ini menunjukkan kemajuan teknologi manusia pada masa itu, yang mengarah pada perubahan pola hidup dan ketergantungan pada alat-alat yang lebih canggih.

Penggalian dan penelitian di Gua Braholo telah memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan manusia prasejarah. Fosil manusia dan artefak yang ditemukan di gua ini memberikan petunjuk tentang kehidupan sosial, kegiatan sehari-hari, dan perkembangan budaya manusia pada masa itu.

Bukti Keberagaman Budaya

-
Gua Braholo, yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. (Z Creators/Edi Santoso)

Gua Braholo merupakan bukti nyata keberagaman budaya dan sejarah yang ada di Indonesia. Melalui penggalian dan penelitian di situs prasejarah ini, kita dapat mengungkap cerita masa lalu dan memperkaya pemahaman kita tentang peradaban manusia. Gua ini juga memberikan peluang bagi pengembangan pariwisata berbasis budaya dan sejarah, yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dengan demikian, Gua Braholo bukan hanya sekadar situs prasejarah yang menarik untuk dikunjungi, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Semoga dengan adanya upaya pelestarian dan pengembangan yang baik, Gua Braholo dapat terus menjadi destinasi wisata yang memberikan wawasan dan pengalaman unik bagi pengunjung, serta menjadi salah satu aset berharga dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X