Asal mula penemuan AC ( Air conditioner ) dapat ditelusuri kembali ke tahun 1902 menurut sebuah majalah informasi teknologi IEEE Spectrum.
Bermula dari sebuah pabrik percetakan berwarna di Brooklyn, New York memiliki masalah dengan suhu dan kelembapan. Kelembapan tersebut jelas merusak hasil cetak.
Atas permasalahan itu pabrik meminta pada Willis Havilland Carrier (1876-1950) untuk mengembangkan alat yang berfungsi mendinginkan ruang mesin dan menjaga suhu serta kelembaban agar tidak berubah.
Akhirnya Carrier menciptakan perangkat pendingin yang menggunakan 211 kilowatt listrik untuk menjaga suhu ruangan pada 27 derajat C dan kelembaban relatif 55%.
Sistem pendingin yang belum sempurna ini tidak selalu berfungsi seperti yang diharapkan, tetapi dia terus mempelajarinya.
Carrier mematenkan produk ciptaannya pada tahun 1906 yang ia sebut "air handling equipment" atau alat penanganan udara.
Awalnya AC Tidak Untuk Manusia
AC penemuan Carrier ini pada awalnya hanya digunakan untuk pabrik percetakan, mesin tekstil, pembuatan film dan industri makanan.
Baru pada tahun 1920-an ia diperkenalkan ke tempat-tempat komersial besar seperti apartemen dan bioskop.
Pada tahun 1932, AC pertama dipasang di jendela rumah dan itu dapat dianggap sebagai AC rumah pertama.
Setelah perang dunia AC menyebar di setiap kota hingga pada tahun 1990, 70% rumah tangga Amerika menggunakan AC.
Dalam beberapa tahun belakangan, penggunaan AC di AS dan Jepang telah melebihi 90%.
70% rumah tangga Amerika menggunakan AC. Dan dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan AC di AS dan Jepang telah melebihi 90%.
Pada 2019, hampir satu abad setelah AC pertama kali muncul, diperkirakan 1,6 miliar AC beroperasi di seluruh dunia. Dimana setengahnya ada di Tiongkok dan Amerika.