Misteri Bentuk Lingkaran di Bawah Laut dalam Gambar Google Earth Diduga Alien, Benarkah?

- Kamis, 24 Maret 2022 | 13:55 WIB
Bentuk lingkaran dalam gambar Google Earth diduga UFO (Google Earth)
Bentuk lingkaran dalam gambar Google Earth diduga UFO (Google Earth)

Belum lama ini beredar sebuah tangkapan layar yang memperlihatkan bentuk lingkaran di bawah laut dalam gambar Google Earth yang diduga UFO.

Namun setelah dianalisis, kemungkinan besar itu bukan UFO, alih-alih untuk mengetahui keberadaan alien.

Dilansir Live Science, penampakan diduga UFO  berawal dari Scot Waring, pemilik UFOsightingsdaily.com yang mengaku sering menemukan benda-benda yang diklaim dapat membuktikan UFO.

Selain dari Google Earth, dia juga rajin membaca foto-foto dari penjelajah NASA dan mengklaim telah menemukan segalanya, mulai dari monyet di Mars hingga tubuh raja Mars setinggi 7,3 meter yang terbunuh dalam pertempuran 1 juta tahun lalu.

Dalam gambar Google Earth, penampakan diduga UFO itu berada di lepas pantai dekat Garis Nazca, Peru. Terlihat ada serangkaian geoglyph besar yang dibangun oleh orang-orang Nazca hampir 2.000 tahun yang lalu.

Menurut dia, garis-garis tersebut adalah fiksasi umum untuk teori konspirasi, yang kadang-kadang mengklaim alien terlibat dalam konstruksi mereka.

Jadi, apa sebenarnya yang ditemukan Waring? Benarkah UFO?

Bentuk lingkaran itu berdiameter sekitar 4,2 mil (6,8 kilometer), terlihat sekitar 352 mil (566 km) di lepas pantai Lima. Lingkaran tampak naik dari dasar laut seperti bukit atau gunung.

Kemungkinan besar itu hanyalah bentuk dari inti dasar laut yang dibentuk berdasarkan artefak data.

Bentuk aneh tersebut dapat muncul karena berbagai alasan di dasar laut di Google Earth.

Perusahaan menggunakan data dari berbagai sumber untuk memetakan dasar laut. Sumber-sumber ini memiliki resolusi atau tingkat detail yang berbeda dan ketika digabungkan, terkadang muncul bentuk aneh.

Pada 2016, pengembang Google menunjukkan satu kekhasan data yang dapat menyebabkan artefak bukit dan lembah yang aneh.

Peta latar belakang dasar laut didasarkan pada peta yang dibuat oleh Scripps Institution of Oceanography  yang menggunakan pengukuran gravitasi dari satelit untuk secara kasar memetakan pasang surut dasar laut (juga dikenal sebagai batimetri laut).

Untuk pemetaan lebih detail, perusahaan mendapatkan data dari survei sonar berbasis kapal.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X